GPU Nvidia, pangsa pasar 94%

Menurut laporan terbaru, pasar GPU pada kuartal kedua 2025 menunjukkan kinerja yang kuat, dengan pengiriman AIB grafis PC global mencapai 11,6 juta unit, meningkat 30% dibandingkan kuartal sebelumnya. Pangsa pasar Nvidia semakin meluas menjadi 94%, sementara pangsa AMD turun menjadi 6%, dan Intel tetap di 0%. Rasio penjualan AIB desktop naik menjadi 154%, menunjukkan permintaan upgrade pengguna yang tinggi.

Jon Peddie Research merilis laporan terbaru tentang kondisi pasar GPU, yang merupakan kabar baik bagi seluruh industri, terutama untuk Nvidia. Pada kuartal sebelumnya, pengiriman add-in board meningkat 27%, dan total pangsa Team Green naik menjadi 94%.

JPR menulis bahwa pada kuartal kedua 2025, skala pasar AIB grafis berbasis PC global mencapai 11,6 juta unit, naik hampir 30% dibandingkan kuartal sebelumnya. Sementara itu, pengiriman GPU pusat data juga mengalami pertumbuhan, naik 4,7% secara kuartalan.

Tidak mengherankan, dominasi Nvidia di bidang ini terus menguat, sementara AMD berada dalam posisi yang kurang menguntungkan. Pada kuartal kedua, pangsa Red Team turun 2% menjadi hanya 6%, sedangkan pangsa Nvidia naik dengan persentase yang sama menjadi 94%. Pangsa pasar Intel tetap di 0,0%.

Survei Steam terbaru menunjukkan dominasi Nvidia di pasar kartu grafis, dengan hampir 75% pangsa pasar. Meskipun kartu grafis sering dikritik, dari 13 GPU dengan performa terbaik pada bulan Agustus, 7 di antaranya berasal dari seri Blackwell RTX 5000.

JPR juga mengungkapkan bahwa pengiriman GPU lebih tinggi 5,2% dari rata-rata 10 tahun terakhir.

Presiden JPR, Dr. Jon Peddie, menyatakan bahwa harga kartu kelas menengah dan entry-level turun, sementara harga AIB kelas atas naik, dan sebagian besar pengecer kehabisan stok. Ia menyebutkan bahwa hal ini sangat tidak biasa pada kuartal kedua.

Ia menjelaskan: "Kami memperkirakan, karena tarif serta pembeli yang mencoba mengambil kesempatan lebih awal, harga akan terus naik."

Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa rasio penjualan AIB desktop secara keseluruhan (yaitu rasio jumlah kartu yang terjual dibandingkan jumlah desktop yang dikirimkan) naik 2,3% pada kuartal ini, mencapai 154%.

Di sisi CPU desktop, pasar tumbuh 21,6% secara kuartalan, tetapi turun 4,4% secara tahunan. Pengiriman AMD naik 27%, sementara Intel naik 2%.

"Harga AIB kelas menengah dan entry-level turun, sementara harga AIB kelas atas naik, dan sebagian besar pengecer kehabisan stok. Ini sangat tidak biasa pada kuartal kedua," kata Presiden Jon Peddie Research, Dr. Jon Peddie. "Kami memperkirakan, karena tarif serta pembeli yang mencoba mengambil kesempatan lebih awal, harga akan terus naik."

Peddie juga menyoroti dampak tarif terhadap pasar. "Ketidakpastian dan gejolak yang disebabkan oleh tarif belum mereda, yang membuat perencanaan bagi pemasok PC menjadi sulit bahkan hampir mustahil. Rantai pasokan terus-menerus dikonfigurasi ulang setiap minggu, mencoba mengimbangi ancaman tarif dan beberapa kasus nyata," katanya. "Konsumen juga merasa bingung dan khawatir, yang dapat menyebabkan koreksi pasar dan semakin memperburuk volatilitas pasar. Dalam masa ketidakpastian seperti ini, kami percaya pasar tidak punya pilihan selain menurun."

Melihat ke depan, JPR menyatakan bahwa CAGR AIB dari 2024 hingga 2028 akan menjadi -5,4%, dan basis terpasang akan mencapai 163 juta unit pada akhir periode perkiraan.

Seri kartu grafis RTX 5000 akan dirilis pada awal 2025, tetapi rumor tentang peluncuran versi Super semakin santer. Ada yang mengatakan versi Super bahkan bisa dirilis pada akhir tahun ini, namun ini jauh lebih singkat dibandingkan jeda 15 bulan antara peluncuran RTX 4090 (Oktober 2022) dan seri RTX 4000 Super (Januari 2024). Sementara itu, kartu grafis UDNA AMD diperkirakan akan dirilis pada akhir 2026 atau awal 2027.

Intel menjadi yang pertama meluncurkan generasi GPU terbarunya, yang akan mulai dijual pada Desember 2024. Di sisi lain, Nvidia dan AMD sama-sama merilis generasi GPU terbaru mereka pada kuartal pertama tahun ini, sementara Nvidia secara bertahap meluncurkan model dengan rasio harga-performa tinggi pada kuartal kedua dan ketiga 2025. Namun, semua peluncuran GPU ini menghadapi masalah kekurangan stok, sehingga pembeli tidak dapat memperoleh GPU dengan harga eceran yang disarankan. Situasi ini bahkan berlanjut hingga awal kuartal ketiga tahun ini, dan harga kartu grafis kelas menengah baru kembali normal bulan lalu.

Meski demikian, data menunjukkan bahwa para gamer tampaknya bersedia mengeluarkan uang untuk meng-upgrade sistem mereka. Laporan tersebut bahkan menyebutkan bahwa rasio penjualan desktop secara keseluruhan naik menjadi 154%, yang berarti untuk setiap CPU yang dibeli, terjual 1,54 GPU. Jadi, selain mereka yang merakit PC baru (atau membeli PC pre-built), tampaknya ada cukup banyak orang yang membeli kartu grafis baru untuk meng-upgrade sistem mereka.

Jon Peddie Research percaya bahwa pertumbuhan ini didorong oleh kekhawatiran terhadap tarif, terutama setelah pemerintah AS mengumumkan dan menunda penerapan pajak impor besar untuk banyak produk semikonduktor, termasuk GPU. Meski demikian, perusahaan riset ini memperkirakan pasar GPU akan turun 5,4% antara 2024 dan 2028.

Jika ekspektasi penurunan pasar terus berlanjut, maka pertumbuhan ini kemungkinan besar hanya fenomena sementara yang disebabkan oleh tarif dan kekurangan GPU buatan manusia. Ada banyak alasan yang mungkin menyebabkan penurunan ini, termasuk pemain yang meninggalkan (atau bahkan tidak lagi menyentuh) game PC, atau munculnya prosesor dengan grafis terintegrasi yang kuat seperti chip Strix Halo milik AMD.