R2 Protocol resmi diluncurkan meskipun ada masalah terkait hadiah

R2 Protocol resmi diluncurkan di Ethereum pada 26 September bersamaan dengan peluncuran vault yang didukung oleh tokenized U.S. Treasuries dan private credit vault. Pengguna mengeluhkan fakta bahwa mereka harus menyetor USDC untuk mendapatkan imbalan di mainnet R2.

Pada 26 September pukul 07:00 UTC, R2 protocol meluncurkan mainnet-nya di Ethereum. Hingga saat ini, peluncuran tersebut telah mengumpulkan Total Value Locked sebesar $121.290 dengan lebih dari 154.000 pengguna yang sudah menggunakan protokol ini.

Menurut akun resmi, R2 mengadakan program imbalan untuk para pendukung awalnya dengan mendistribusikan token melalui mainnet yang nilainya sekitar 100 token R2.

Namun, banyak pengguna di kolom komentar mempermasalahkan fakta bahwa “program imbalan” tersebut tetap mengharuskan pengguna membayar dengan menyetor uang nyata dalam bentuk USDC (USDC) ke mainnet untuk membuka imbalan tersebut.

Beberapa pengguna merasa “tertipu” oleh mekanisme unlock tersebut. Mereka merasa bahwa ini adalah cara untuk membatasi imbalan, di mana penguji kecil atau mereka yang enggan menyetor akan dikecualikan dari mendapatkan imbalan penuh.

“Kamu ingin airdrop-nya, dia ingin modalmu!” kata salah satu pengguna.

“Syukurlah saya sudah mengumpulkan beberapa USDT untuk kalian di AMA, akan saya gunakan sebagai kompensasi karena telah membuang waktu saya,” kata pengguna lain.

“Karena tipu daya ini, kamu akan selamanya ternoda dengan ribuan ulasan negatif di platform evaluasi on-chain seperti Ethos, dan generasi mendatang juga akan melihatnya,” kata pengguna lain.

Menanggapi hal tersebut, tim R2 Protocol membagikan sebuah postingan yang membela posisinya terkait imbalan. Protokol ini mengklaim bahwa setiap pengguna dijamin menerima 100 R2. Namun, untuk membukanya, mereka harus terlebih dahulu menyetor 100 USDC selama 60 hari dengan Annual Percentage Yield sebesar 50% dari proses tersebut.

“Mengapa harus unlock? Karena hanya dengan meningkatkan TVL bersama kita dapat mengamankan penawaran institusional yang lebih baik dan memberikan lebih banyak kepada pengguna awal,” kata protokol tersebut dalam postingannya.

Menurut situs tersebut, pengguna yang memenuhi syarat adalah mereka yang telah berhasil melakukan setidaknya satu swap di testnet R2 dan harus mencapai ambang batas poin dasar untuk membuka imbalan.

Pengguna tetap harus menghubungkan wallet mereka dan menginvestasikan USDC ke salah satu opsi vault, memilih antara tokenized treasuries atau private credit. Imbal hasil akan terakumulasi melalui token R2 dalam periode 60 hari.

Peluncuran mainnet R2 Protocol

Setelah fase testnet R2 Protocol, terdapat lebih dari 385.000 alamat yang terdaftar untuk peluncuran mainnet, serta lebih dari 50.000 pengguna aktif per hari. Peluncuran mainnet ini juga diiringi dengan integrasi sukses 12 institusi manajemen aset besar, termasuk Apollo, Mercado Bitcoin, Fasanara, Golfinch, BlackRock, VanEck, dan Centrifuge.

Menurut roadmap, peluncuran token native untuk R2 akan dilakukan pada akhir tahun 2025.

Bersamaan dengan peluncuran mainnet, protokol ini juga meluncurkan dua produk flagship manajemen kekayaan RWA: T-Bills Vault dan Private Credit Vault.

T-Bill Vault digambarkan sebagai “vault konservatif yang didukung oleh tokenized U.S. Treasuries” yang menawarkan net Annual Percentage Yield sebesar 4%. Vault ini didukung oleh aset dasar yang mencakup BlackRock’s BUIDL, VanEck, dan infrastruktur tokenized RWA dari Centrifuge.

Vault kedua, Private Credit Vault, didukung oleh portofolio private credit terkurasi dengan target net APY sekitar 9% hingga 10%. Vault ini didukung oleh kemitraan dengan Fasanara Capital Ltd, Mercado Bitcoin, dan Apollo.