Perjudian Keuangan Tuan Beast

Pada Oktober 2025, MrBeast mengajukan permohonan merek dagang bernama "MrBeast Financial" ke Kantor Paten dan Merek Dagang Amerika Serikat.

Pria berusia 27 tahun yang di dunia nyata rela mengubur dirinya sendiri demi konten video, dan di dunia maya memiliki 450 juta pengikut ini, berencana memperluas kerajaan bisnisnya dari makanan cepat saji dan camilan ke perbankan, investasi, bahkan platform perdagangan kripto.

Menurut dokumen permohonan, ia ingin membangun sebuah platform SaaS yang mencakup pemrosesan pembayaran kripto, pinjaman mikro, dan manajemen investasi. MrBeast dan kerajaan bisnisnya yang nilainya mendekati 5 miliar dolar sedang bersiap memasuki dunia keuangan—sektor yang dikunci rapat oleh kepercayaan, risiko, dan regulasi.

Ini bukanlah langkah lintas sektor tanpa tanda-tanda sebelumnya. Ia sudah memiliki merek camilan Feastables dan jaringan restoran virtual MrBeast Burger. Namun, layanan keuangan sangat berbeda, karena menyentuh saraf paling sensitif masyarakat.

Yang lebih rumit, setahun sebelumnya ia baru saja menjadi sorotan karena kontroversi investasi kripto. Peneliti blockchain menuduhnya memanfaatkan pengaruhnya untuk "mengorbankan investor kecil" di beberapa proyek, meraup keuntungan lebih dari 10 juta dolar.

Sekarang, sosok kontroversial dengan basis penggemar ratusan juta orang—kebanyakan dari Generasi Z—akan membawa mereka masuk ke dunia keuangan yang sangat diatur.

Ini adalah pertaruhan besar. Taruhannya adalah reputasinya, dan yang dipertaruhkan adalah kepercayaan satu generasi. Hasil dari pertaruhan ini akan mendefinisikan ulang hubungan antara trafik, keuangan, dan kepercayaan.

Eksodus Bank Generasi Z

Bank tradisional sedang kehilangan masa depannya.

Anak muda tidak lagi mengunjungi gedung-gedung megah berlapis marmer dan kaca antipeluru itu. Mereka mengganti bank dua hingga tiga kali lebih sering dari generasi sebelumnya, dan bukan demi bunga simpanan lebih tinggi, melainkan demi pengalaman digital yang lebih baik. Hanya 16% Generasi Z yang menyatakan "sangat percaya" pada bank tradisional, angka ini hampir dua kali lipat lebih tinggi pada milenial, dan hampir tiga kali lipat pada generasi baby boomer.

Bagi mereka yang tumbuh bersama algoritma dan layar, jas rapi pegawai bank tidak lebih meyakinkan dibanding antarmuka aplikasi yang mulus.

Bank tradisional butuh satu abad untuk membangun mekanisme kepercayaan: cabang fisik melambangkan "mudah dijangkau", sejarah merek berarti "teruji waktu", dukungan pemerintah berarti "tidak akan kabur", meja marmer dan pegawai berjas menyiratkan "profesional" dan "stabil". Simbol visual dan pengaturan institusional ini memang efektif di masa lalu.

Bank of America｜Sumber gambar: BloomBeag

Tetapi bagi Generasi Z yang hidup di dunia interaksi tinggi dan umpan balik instan, mereka tidak butuh bukti kepercayaan yang statis dan institusional, melainkan pengalaman kepercayaan yang dinamis dan terasa. Apakah sebuah bank punya sejarah seratus tahun tidak sepenting apakah aplikasi mereka ramah pengguna, layanan pelanggan responsif, dan produk dapat disesuaikan dengan kebutuhan pribadi.

Alasan yang lebih dalam, Generasi Z punya ketidakpuasan mendalam terhadap sistem keuangan tradisional. Mereka tumbuh setelah krisis keuangan 2008, menyaksikan bagaimana bank besar diselamatkan saat krisis, sementara orang biasa menanggung pengangguran dan kehilangan kekayaan. Mereka melihat skandal kebocoran data berulang di institusi keuangan, dan bagaimana elit Wall Street mengorbankan etika demi kepentingan. Pengalaman ini membentuk insting skeptis mereka terhadap keuangan tradisional.

Mayoritas Generasi Z dipengaruhi oleh rekomendasi influencer keuangan, menemukan produk keuangan baru lewat media sosial, belajar investasi di Xiaohongshu, mengikuti influencer finansial di Douyin. Pola perilaku ini menandakan runtuh dan dibangunnya kembali fondasi kepercayaan.

Generasi Z tidak mencari "bank yang lebih baik", mereka mencari sesuatu yang benar-benar berbeda: ekosistem yang mengintegrasikan layanan keuangan, pengalaman sosial, dan nilai pribadi secara mulus. Mereka ingin keuangan bukan sekadar permainan angka dingin, melainkan mitra yang memahami, merespons, bahkan mewakili nilai mereka.

Inilah peluang yang dilihat MrBeast.

Hubungannya dengan penggemar sudah melampaui relasi merek dan konsumen tradisional, menjadi relasi semi-sosial. Peneliti media sosial menyebut fenomena ini "interaksi parasosial", di mana penonton yang terus menonton konten seorang figur media membangun koneksi emosional satu arah yang kuat, seolah-olah orang itu adalah teman dalam kehidupan mereka.

MrBeast sangat memahami hal ini.

Setiap video mingguan yang ia rilis adalah pertunjukan redistribusi kekayaan yang dirancang dengan cermat. Membiarkan 100 anak menantang pria terkuat di dunia, membuat orang asing bertahan hidup 100 hari di bunker nuklir demi hadiah 500 ribu dolar, mengubur diri sendiri selama 50 jam—di balik tantangan ekstrem ini ada hadiah uang tunai yang terus-menerus.

Uang tunai, mobil, dan rumah yang ia bagikan nilainya telah mencapai puluhan juta dolar. Tindakan memberi ini bukan sekadar pelengkap strategi pemasaran, melainkan inti dari konten itu sendiri—perwujudan nyata kontrak kepercayaan antara dia dan penggemar.

MrBeast menantang dirinya dikubur hidup-hidup selama 50 jam｜Sumber gambar: Instagram

Setiap pemberian adalah bukti kepada penggemar bahwa ia menepati janji, komitmennya nyata, dan ia rela membagikan uang yang didapat. "Kedermawanan yang terlihat" ini, di mata Generasi Z, jauh lebih meyakinkan daripada deklarasi merek mana pun.

Pada 2024, MrBeast bekerja sama dengan perusahaan fintech MoneyLion, meluncurkan kampanye hadiah senilai 4,2 juta dolar. Pengguna muda, karena percaya pada MrBeast, dengan sukarela mengunduh aplikasi MoneyLion. Mereka bukan memilih produk keuangan, melainkan mengikuti orang yang mereka percayai.

Keberhasilan kampanye ini membuat MrBeast melihat kemungkinan yang lebih besar: jika ia bisa mengubah trafik langsung menjadi layanan keuangan tanpa perantara, efisiensi monetisasi akan mencapai tingkat yang belum pernah ada sebelumnya.

Bank tradisional berkata: "Kami punya sejarah 100 tahun, telah melewati Depresi Besar dan krisis keuangan, didukung pemerintah."

MrBeast berkata: "Saya baru saja memberi 100 orang masing-masing 100 ribu dolar."

Kepercayaan yang pertama dibangun dari akumulasi masa lalu, yang kedua dari pertunjukan masa kini. Yang pertama butuh dukungan institusi, yang kedua butuh amplifikasi algoritma. Yang pertama statis dan abstrak, yang kedua dinamis dan nyata.

Namun paradoksnya, ketidakpercayaan Generasi Z pada keuangan tradisional justru berasal dari cacat transparansi dan moralitas yang terakhir. Tingkat kepercayaan global pada industri jasa keuangan selalu rendah, dan ketidakpuasan anak muda banyak disebabkan oleh kegagalan moral institusi keuangan saat berhadapan dengan kepentingan.

Lalu, bagaimana MrBeast, seorang influencer yang pernah tercoreng di dunia kripto, bisa menjadi penyelamat keuangan mereka?

Jarak antara "Sabit" dan "Bandar"

Pada Oktober 2024, detektif blockchain SomaXBT merilis laporan rinci di platform X, membedah sisi lain MrBeast di dunia kripto bak pisau bedah.

Laporan itu melacak alamat dompet terkait MrBeast, menuduhnya terlibat dalam beberapa proyek "mengorbankan investor kecil". Tuduhan ini bukan tanpa dasar, melainkan berdasarkan catatan transaksi blockchain yang terbuka dan transparan. Di dunia terdesentralisasi, setiap transaksi tercatat permanen, tak bisa dihapus atau disangkal.

Pengungkapan SomaXBT tentang MrBeast｜Sumber gambar: X

Kasus paling khas adalah SuperFarmDAO. MrBeast berinvestasi 100 ribu dolar pada tahap pra-penjualan proyek ini, memperoleh 1 juta token SUPER. Ia kemudian memanfaatkan pengaruhnya yang luar biasa untuk mempromosikan proyek tersebut. Harga token melonjak, sentimen pasar membara. Lalu, ia mulai menjual.

Pada akhirnya, investasi 100 ribu dolar itu memberinya keuntungan jutaan dolar. Di balik angka mencengangkan ini, banyak investor ritel yang merugi. Mereka melihat MrBeast ikut proyek, mengira ini peluang investasi yang andal, lalu ikut membeli. Namun saat ia mulai menjual, harga token anjlok, investor ritel jadi korban terakhir.

Pola serupa berulang di proyek Polychain Monsters, STAK, VPP, SHOPX, dan lainnya. SomaXBT memperkirakan MrBeast meraup lebih dari 10 juta dolar dari proyek-proyek ini.

Dari sisi hukum, tindakan ini mungkin memang tidak melanggar aturan. MrBeast tidak pernah berjanji akan memegang token jangka panjang, juga tidak melanggar aturan sekuritas yang jelas. Pasar kripto saat itu masih di wilayah abu-abu regulasi, banyak aturan pasar keuangan tradisional belum sepenuhnya berlaku. Di pasar saham tradisional, perilaku seperti ini bisa dianggap manipulasi pasar dan mendapat sanksi hukum berat. Tapi di dunia kripto, belum ada aturan seperti itu.

Dari sisi moral, tindakan ini menuai kontroversi. Banyak komunitas kripto menilai, memanfaatkan pengaruh untuk menaikkan harga token lalu menjual, pada dasarnya adalah mengambil untung dari kepercayaan penggemar. Ini tidak hanya menghancurkan nilai jangka panjang proyek, tapi juga merusak reputasi industri. Ketika KOL besar memanfaatkan asimetri informasi dan pengaruh untuk "memanen" investor kecil, pasar ini jadi versi lain dari permainan Wall Street.

Tim MrBeast membantah keterlibatan langsung, mengklaim investasi dikelola pihak ketiga dan ia sendiri tidak tahu-menahu. Namun pembelaan ini terdengar lemah. Meski keputusan investasi diambil orang lain, nama dan pengaruhnya tetap jadi daya tarik utama proyek-proyek tersebut bagi investor kecil.

Saat ia menyebut proyek tertentu di media sosial, atau elemen proyek muncul di videonya, penggemar secara alami menganggap itu sebagai bentuk dukungan. Siapa pun yang menarik pelatuk, pelurunya tetap bertuliskan namanya.

Sekarang, waktu menunjukkan Oktober 2025. Kurang dari setahun sejak hasil investigasi SomaXBT dipublikasikan, MrBeast mengajukan merek dagang "MrBeast Financial". Yang lebih menarik, layanan yang ia rencanakan mencakup "bursa kripto" dan "operasi bursa terdesentralisasi", bidang yang dulu membuatnya kontroversial.

Ia seolah ingin memberitahu dunia, "sabit" masa lalu kini ingin berubah menjadi "bandar" yang patuh aturan.

Ada dua logika bisnis di balik ini, yang tidak saling bertentangan.

Pertama adalah "pemutihan" secara bisnis. Dengan membangun platform keuangan yang patuh aturan, ia berusaha menutupi sejarah spekulatifnya dan membungkus diri sebagai penyedia layanan keuangan yang bertanggung jawab. Strategi seperti ini tidak asing dalam sejarah bisnis. Banyak spekulan yang kemudian membangun institusi resmi dan berubah dari "barbar" menjadi "establishment". Pendiri JPMorgan juga dulunya spekulan agresif, namun akhirnya jadi bankir paling dihormati di Wall Street.

Kedua adalah logika bisnis yang lebih dalam. Ia melihat jalur monetisasi trafik yang lebih efisien: daripada berinvestasi dan berdagang lewat platform pihak ketiga untuk keuntungan spekulatif sesaat, lebih baik membangun platform sendiri dan menguasai seluruh ekosistem. Ia bisa mendapat untung dari pembuatan konten, juga dari setiap transaksi keuangan penggemar, dari setiap pinjaman, dari setiap investasi.

Ini adalah bentuk monetisasi tertinggi dalam ekonomi kreator: dari monetisasi konten ke monetisasi keuangan, dari pengaruh ke modal, dari penggemar ke pelanggan. Jika berhasil, MrBeast akan menciptakan model bisnis baru, menjadi "bankir influencer" pertama yang sesungguhnya.

Tapi apapun logikanya, ia harus menghadapi satu masalah utama. Inti keuangan adalah kepercayaan, dan jika kepercayaan hancur, biaya membangunnya kembali sangat besar. Ia harus meyakinkan regulator bahwa seseorang yang dulu "memanen" investor kecil di pasar kripto kini punya kemampuan, niat, dan sistem untuk melindungi kepentingan konsumen.

Terlebih lagi, pedang Damocles regulasi menggantung di atas kepalanya.

Menari di Ujung Pisau Regulasi

Pada 2025, regulasi kripto di Amerika Serikat sedang mengalami perubahan halus.

Pada 31 Juli, Ketua SEC Paul Atkins mengumumkan peluncuran "Project Crypto", bertujuan mereformasi hukum sekuritas dan mendorong inovasi kripto. Ini sinyal penting. Beberapa tahun terakhir, SEC sangat keras terhadap industri kripto, menuntut Coinbase, Binance, dan banyak bursa lain, berusaha memasukkan sebagian besar aset kripto ke dalam kerangka regulasi sekuritas. Namun pada 2025, arah angin berubah.

Pada 29 September, SEC dan CFTC menggelar pertemuan meja bundar bersejarah untuk membahas kerangka regulasi perdagangan spot kripto. Ini pertama kalinya dua regulator utama bersama-sama membahas regulasi kripto, menandai era baru: dari "penindakan keras" ke "aturan yang jelas".

Pertemuan meja bundar SEC dan CFTC｜Sumber gambar: YouTube

Bagi perusahaan yang ingin masuk keuangan kripto, ini adalah jendela regulasi yang langka. Regulator memberi sinyal ramah, mencoba menyeimbangkan perlindungan konsumen dan inovasi. Berdasarkan timeline Kantor Paten dan Merek Dagang AS, permohonan merek dagang "MrBeast Financial" akan ditinjau pertama kali pada pertengahan 2026, dan keputusan akhir diperkirakan akhir 2026. Artinya, jika semua lancar, platform ini baru bisa beroperasi resmi pada 2027.

Tapi jendela regulasi bukan berarti tiket bebas hambatan. "MrBeast Financial" akan menghadapi tantangan regulasi berlapis dan menyeluruh.

Di tingkat federal, SEC akan meninjau apakah platform ini terlibat penerbitan sekuritas. Jika produk investasi yang ditawarkan dianggap sekuritas, maka harus terdaftar sebagai broker atau penasihat investasi dan tunduk pada regulasi ketat. CFTC akan mengawasi perdagangan derivatif dan komoditas, memastikan tidak ada manipulasi pasar atau penipuan. FinCEN (Jaringan Penegakan Kejahatan Keuangan) akan mewajibkan kepatuhan terhadap AML (anti pencucian uang) dan KYC (kenali pelanggan Anda), artinya platform harus punya sistem verifikasi identitas, memantau transaksi mencurigakan, dan melaporkan aktivitas anomali ke regulator.

Jika platform mempromosikan pembayaran dan perdagangan kripto, kemungkinan besar akan diklasifikasikan sebagai Money Services Business (MSB), yang berarti persyaratan kepatuhan lebih ketat, termasuk pendaftaran, pelaporan rutin, dan audit. Setiap persyaratan butuh investasi besar dalam SDM, infrastruktur, dan dana.

Di tingkat negara bagian, tantangannya lebih rumit. Regulasi keuangan AS bersifat federal dan negara bagian. Untuk mengoperasikan bursa kripto atau mobile banking di berbagai negara bagian, harus memperoleh puluhan lisensi pengiriman uang (MTL) yang berbeda. Setiap negara bagian punya persyaratan berbeda, proses aplikasi memakan waktu dan biaya tinggi.

Karakteristik MrBeast yang langsung menyasar investor muda akan membuat perusahaannya berada di bawah pengawasan ketat regulator. Regulator akan menanyakan satu pertanyaan inti: apakah seorang kreator yang menjadikan konten ekstrem sebagai inti merek punya "kehati-hatian" untuk mengelola simpanan dan investasi konsumen?

Ini bukan hanya soal kepatuhan, tapi juga risiko reputasi. Saat menilai aplikasi izin keuangan, regulator tidak hanya melihat kemampuan teknis dan modal, tapi juga "budaya risiko" dan "kemampuan tata kelola". Mereka akan meneliti rekam jejak perusahaan, menilai integritas dan profesionalisme manajemen, serta menilai apakah perusahaan mampu melindungi kepentingan konsumen dalam jangka panjang.

Beberapa minggu sebelum permohonan merek dagang, video MrBeast "Apakah Anda mau mempertaruhkan nyawa demi 500 ribu dolar?" menuai kontroversi besar. Dalam video, seorang stuntman profesional melarikan diri dari gedung yang disimulasikan terbakar demi hadiah uang. MrBeast membela diri dengan mengatakan langkah keamanan "lebih ketat dari yang dibayangkan siapa pun", ada tim stunt dan piroteknik profesional, semua risiko terkendali.

Tapi para pengkritik menilai, konten berisiko tinggi dan dramatis seperti ini menyampaikan nilai berbahaya: mengaitkan keselamatan jiwa dengan hadiah uang. Meski risiko nyata sangat rendah, cara penyajiannya tetap menyiratkan "demi uang, nyawa bisa dipertaruhkan". Bagi penonton muda, ini bisa jadi contoh buruk.

Bagi perusahaan yang mengajukan izin keuangan, kontroversi seperti ini bisa jadi bukti negatif. Regulator akan melihatnya sebagai cerminan "budaya risiko". Seorang kreator yang rela mempertaruhkan nyawa orang demi hadiah, apakah dalam desain produk keuangan juga akan mengambil risiko serupa? Apakah ia akan mendesain produk berisiko tinggi demi menarik perhatian, meski merugikan konsumen?

Kekhawatiran ini tidak berlebihan. Desain produk keuangan butuh kehati-hatian tinggi, unsur spekulasi atau dorongan mengambil risiko bisa sangat merugikan konsumen. Aura selebritas tak berarti apa-apa di hadapan kepatuhan dan etika produk keuangan.

Desain produk keuangan butuh pengetahuan profesional mendalam dan perhatian tulus pada kepentingan konsumen, tidak bisa hanya mengandalkan efek merek. Regulator dan organisasi perlindungan konsumen sangat waspada terhadap produk keuangan selebritas, setiap struktur biaya atau desain risiko yang mencurigakan akan diperiksa secara detail.

Tantangan MrBeast lebih rumit. Ia harus membuktikan kepatuhan dan keadilan produk, sekaligus membangun kembali citra moralnya di bawah bayang-bayang kontroversi kripto. Ia harus menyeimbangkan antara menjaga citra "beast" untuk menarik pengguna muda, dan menunjukkan "kehati-hatian" yang cukup untuk meyakinkan regulator.

Ini benar-benar menari di ujung pisau. Satu langkah salah, seluruh rencana bisa runtuh. Tapi jika berhasil, ia akan menciptakan model bisnis baru, mengubah kepercayaan 445 juta penggemar langsung menjadi modal keuangan.

Eksperimen Terakhir tentang Kepercayaan

Pertaruhan keuangan MrBeast, lebih dari sekadar petualangan bisnis, adalah eksperimen pamungkas tentang hakikat "kepercayaan" di era kita.

Ini adalah hasil pertemuan tiga arus besar: finansialisasi ekonomi influencer, pemberontakan Generasi Z terhadap keuangan tradisional, dan proses regulasi kripto.

Ketiga kekuatan ini bertemu pada 2025, menciptakan jendela peluang unik sekaligus risiko yang belum pernah ada.

Jika ia berhasil, itu membuktikan mekanisme pembentukan kepercayaan telah mengalami pergeseran paradigma. Kepercayaan tak lagi harus lahir dari waktu dan institusi, melainkan bisa dipercepat lewat karisma pribadi dan amplifikasi algoritma. Institusi keuangan tradisional harus mengakui, fondasi seratus tahun yang mereka banggakan, di mata Generasi Z, mungkin benar-benar rapuh.

Ini akan memaksa bank tradisional meninjau ulang strategi untuk pengguna muda, memikirkan ulang cara membangun kepercayaan di dunia algoritma dan layar. Mereka mungkin harus merendahkan diri, belajar bahasa influencer, merangkul logika media sosial, bahkan bekerja sama dengan influencer untuk menjangkau pengguna muda.

Ini juga akan membuka jalur monetisasi baru bagi influencer lain. Ekonomi kreator memasuki tahap baru, di mana kreator konten bukan hanya penjual iklan dan barang, tapi juga penyedia layanan keuangan. Kita mungkin akan melihat lebih banyak "bank influencer", "dana influencer", "asuransi influencer". Batas antara trafik dan kepercayaan akan didefinisikan ulang.

Tapi jika ia gagal, itu akan menegaskan pelajaran lama: trafik bisa menciptakan keajaiban, tapi tidak bisa menciptakan kepercayaan dari nol. Terutama di bidang keuangan, cacat moral dan risiko kepatuhan bisa menghancurkan basis penggemar sebesar apa pun. Pengaruh bisa membawa perhatian, tapi tidak bisa langsung diubah menjadi aset terpenting di dunia keuangan: tanggung jawab.

Ini akan mengingatkan regulator bahwa inovasi keuangan berbasis influencer butuh pengawasan lebih ketat dan aturan lebih jelas. Ketika layanan keuangan, pembuatan konten, dan ekonomi penggemar terintegrasi, kerangka regulasi lama mungkin tak lagi relevan. Regulator harus mempertimbangkan: ketika influencer dengan ratusan juta penggemar jadi penyedia layanan keuangan, apakah pengaruhnya sendiri menciptakan risiko sistemik? Ketika hubungan penggemar berubah jadi hubungan keuangan, bagaimana melindungi hak konsumen?

Merek MrBeast dibangun di atas "keajaiban" dan "ekstrem": dikubur hidup-hidup, bunker nuklir, tantangan ekstrem—intinya adalah melampaui batas dan menciptakan kejutan.

Tapi layanan keuangan justru butuh "stabilitas" dan "kehati-hatian", butuh prediktabilitas, keamanan, dan jangka panjang.

Bisakah ia membangun merek keuangan yang kredibel sambil tetap menghibur? Ini bukan sekadar masalah bisnis, tapi juga soal identitas. Ketika kreator yang dikenal "gila" mencoba meyakinkan Anda untuk mempercayakan uang hasil jerih payah padanya, apakah ia sedang memperluas batas merek, atau justru mengaburkan nilai inti merek?

Paradoks ini tak punya jawaban sederhana. Mungkin, MrBeast akan menciptakan bentuk merek keuangan baru yang tetap menghibur sekaligus profesional. Mungkin juga, ia akan menemukan keduanya tak bisa disatukan dan harus memilih salah satu.

Apapun akhirnya, pertaruhan ini sudah dimulai. Ini akan memaksa kita semua berpikir ulang: di era di mana semua orang bisa jadi media, kepada siapa kita harus mempercayakan kepercayaan? Apakah kepada institusi berjas yang bicara dengan istilah yang tak kita mengerti, atau kepada influencer yang menghadirkan hiburan dan mimpi di layar kita?

Saat pengguna pertama menyelesaikan transaksi di MrBeast Financial, entah menekan "beli" atau "jual", ia telah memberikan suara untuk menjawab teka-teki kepercayaan di era ini. Dan ratusan juta anak muda akan menulis akhir eksperimen ini dengan uang sungguhan mereka.