Uptober Merah: Mengapa Bitcoin Mengalami Oktober Terburuk dalam Beberapa Tahun Terakhir

Meski awalnya mengalami lonjakan dan mencetak rekor tertinggi baru di awal Oktober, "Uptober" yang diharapkan justru berubah menjadi kekecewaan nyata bagi Bitcoin, dengan mata uang kripto terkemuka ini turun ke level yang belum tersentuh selama empat bulan. 

Harga Bitcoin baru-baru ini berada di $109.820 per koin, menurut CoinGecko, sekitar 13% di bawah rekor 6 Oktober sebesar $126.080. Selama periode 30 hari, aset ini turun lebih dari 8%.

Oktober secara historis merupakan salah satu bulan terkuat bagi Bitcoin—itulah asal julukan "Uptober"—dengan data dari CoinGlass menunjukkan hanya satu kerugian bulanan dalam 10 tahun terakhir, yaitu pada 2018. Oktober kali ini memutuskan tren kenaikan selama enam tahun, menunjukkan penurunan 3,69% dari awal hingga akhir bulan.

Penurunan selama bulan yang secara historis kuat bagi Bitcoin ini terjadi di tengah kondisi makroekonomi yang tidak menentu, termasuk yang terbaru, kekhawatiran tentang likuiditas dan semakin kecilnya kemungkinan pemotongan suku bunga ketiga yang sangat dinantikan investor. 

Pada hari Rabu, Ketua bank sentral AS Jerome Powell mengatakan bahwa penurunan suku bunga "bukanlah suatu kepastian," yang menyebabkan aset digital anjlok dan membuat mata uang kripto terbesar berdasarkan nilai pasar turun di bawah $106.000 pada satu titik. 

Di awal bulan, BTC dan aset berisiko lainnya sempat anjlok setelah Presiden AS Donald Trump kembali meningkatkan perang dagangnya dengan China, menimbulkan kekhawatiran tentang ekonomi global. Investor melikuidasi lebih dari $19 miliar posisi, hampir 90% di antaranya adalah posisi long yang mengharapkan kenaikan harga. 

"Hasil negatif di bulan Oktober dapat dikaitkan dengan konvergensi tiga faktor utama: guncangan makroekonomi yang kuat, struktur pasar internal yang rapuh, dan sinyal kebijakan moneter yang suam-suam kuku," ujar Bitwise Senior Investment Strategist Juan Leon kepada Decrypt, seraya menambahkan bahwa kejatuhan pada 11 Oktober memiliki efek jangka panjang pada pasar. 

Dalam newsletter Crypto is Macro Now pada hari Jumat, analis Noelle Acheson menulis bahwa "penyesuaian ekspektasi pemotongan suku bunga" terus "menekan harga kripto."

"Seperti yang diakui oleh Chair Powell dalam pernyataannya, kondisi likuiditas telah mengetat," tulis Acheson. "Kondisinya belum mendekati tingkat krisis sebagai persentase cadangan bank, tetapi BTC adalah salah satu aset yang paling sensitif terhadap kondisi likuiditas."

Ia menambahkan: "Saham memiliki pendapatan dan faktor lain yang memengaruhi daya tariknya, dan obligasi memiliki pertumbuhan fiskal dan ekonomi. BTC tidak, ini murni sentimen, yang dalam jangka pendek dipengaruhi oleh likuiditas moneter dan dalam jangka panjang oleh keseimbangan pasokan/permintaan."

Di awal pekan, dalam percakapan Telegram dengan Decrypt, ia juga mencatat peningkatan penjualan oleh pemegang jangka panjang, kemungkinan terkait dengan keyakinan bahwa Bitcoin telah mencapai puncaknya dalam siklus empat tahun terakhir—kerangka waktu yang telah mendefinisikan ritme pasar kripto. 

“Jika Anda masih percaya pada siklus empat tahun BTC (dan banyak pelaku lama mungkin masih percaya), maka kita berada di puncak jika Anda memetakan pola siklus sebelumnya," tulisnya.

Bitcoin, kripto, dan saham biasanya berkinerja baik dalam lingkungan suku bunga rendah. The Fed telah memangkas suku bunga pada dua pertemuan terakhirnya.

Bitcoin naik hampir 11% pada Oktober lalu, dan hampir 29% pada Oktober 2023. Pada 2021, koin ini melonjak hingga 40% di bulan itu. Rata-rata, koin digital ini memberikan rata-rata imbal hasil hampir 20% kepada investor, menurut CoinGlass.

"Itu membuat ini terasa seperti salah satu performa 'Uptober' terlemah dalam beberapa tahun terakhir, bukan akibat satu aksi jual besar-besaran, tetapi sebagian besar didorong oleh penjualan selama jam perdagangan AS," kata analis CryptoQuant Maartunn yang menggunakan nama samaran kepada Decrypt. Mereka mencatat faktor lain termasuk tarif China dan data ekonomi, termasuk data pengangguran serta indeks harga konsumen dan produsen, yang bergerak ke arah yang kurang menguntungkan dalam beberapa bulan terakhir. 

Meski begitu, beberapa analis tetap optimis. Kepala Riset Grayscale Zach Pandl mengatakan kepada Decrypt bahwa daftar panjang exchange-traded funds kripto yang diharapkan akan disetujui oleh SEC dapat membantu pasar, dan bahwa lingkungan regulasi tetap menguntungkan bagi aset digital. 

"Dengan legislasi struktur pasar bipartisan yang kembali berjalan dan beberapa produk exchange-traded altcoin yang akan diluncurkan, kami memperkirakan kemunduran pasar kripto ini akan berlangsung singkat," katanya.

Akankah November menjadi "Moonvember" bagi Bitcoin? Tahun lalu, bulan ke-11 membawa lonjakan harga BTC sebesar 37%—sesuatu yang pasti akan sangat disyukuri investor jika terulang kembali.