Pada 5 Desember 2025, pasar mata uang kripto mengalami momen penting: di area perdagangan OTC (over-the-counter) di bursa utama seperti Binance, harga 1 stablecoin USDT yang dipatok pada 1 dolar AS terhadap yuan Tiongkok menembus batas psikologis 7,0, dengan harga sempat turun hingga 6,99 yuan.
Hal ini sangat kontras dengan nilai tengah yuan terhadap dolar AS yang diumumkan oleh Administrasi Valuta Asing Negara pada periode yang sama, yang stabil di sekitar 7,07 yuan. Harga USDT di pasar OTC secara langka lebih rendah dari kurs resmi, membentuk “inversi harga”.
Fenomena diskon negatif sekitar 1% ini mengungkapkan bahwa di bawah sinyal regulasi yang kuat, struktur mendalam dan likuiditas pasar sedang mengalami perubahan drastis.
I. Pendorong Langsung: Rapat Regulasi Menetapkan Arah, Menindak Penukaran Valuta Ilegal
Faktor langsung dan menentukan dari pergerakan harga kali ini berasal dari sinyal yang jelas dan tegas yang dikeluarkan oleh regulator pada akhir November.
● Penetapan Arah Rapat: Pada 28 November, People’s Bank of China dan beberapa departemen lainnya bersama-sama mengadakan rapat koordinasi untuk menindak perdagangan dan spekulasi mata uang virtual. Beberapa media dan komunitas blockchain menganalisis bahwa rapat kali ini secara khusus menargetkan penukaran valuta lintas negara ilegal yang menggunakan stablecoin.
● Reaksi Pasar: Sinyal ini ditafsirkan pasar sebagai peringatan tepat sasaran terhadap saluran dana abu-abu. Para pedagang OTC (disebut “U merchant”) yang menjadi inti likuiditas pasar OTC, secara umum mengambil strategi menghentikan atau mengurangi aktivitas menerima koin karena khawatir risiko pembekuan rekening bank.
● Pembalikan Permintaan dan Penawaran: “Penarikan” kolektif para pedagang langsung membalikkan struktur pasar. Banyak penjual USDT yang ingin mencairkan dana membanjiri pasar, sementara likuiditas pembeli menurun drastis, menyebabkan harga tertekan dan dengan cepat menembus level kunci 7,0 yuan.
II. Latar Belakang Makro: Pelemahan Dolar AS dan Rotasi Dana Pasar
Selain tekanan regulasi langsung, ekspektasi ekonomi makro yang lebih luas dan perubahan sentimen pasar membentuk lingkungan eksternal bagi penurunan harga.
● Ekspektasi Pelemahan Dolar AS: Pasar semakin yakin bahwa Federal Reserve akan segera memulai siklus penurunan suku bunga, sehingga indeks dolar AS tertekan. Yuan Tiongkok menghadapi tekanan apresiasi terhadap dolar AS, yang secara alami menarik harga USDT yang dipatok dolar AS ke bawah dari sisi nilai tukar.
● Rotasi Internal Pasar Kripto: Beberapa analisis menunjukkan bahwa ekspektasi pelonggaran likuiditas dolar AS mendorong sebagian dana untuk menganggap aset kripto sebagai pilihan alokasi baru, sehingga harga kripto utama seperti ETH naik baru-baru ini. Perpindahan dana dari stablecoin ke aset berisiko (“keluar dari U masuk ke pasar”) ini secara tidak langsung menambah tekanan jual pada USDT.
III. Interpretasi Industri: Tekanan Presisi terhadap Perilaku Ilegal Tertentu
Kejadian kali ini memicu diskusi luas di industri, dengan konsensus bahwa ini adalah uji tekanan presisi regulator terhadap perilaku ilegal dalam ekosistem stablecoin, bukan penolakan total terhadap teknologi.
● Tujuan Jelas: Industri umumnya percaya bahwa regulator tidak menargetkan teknologi blockchain atau aplikasi keuangan stablecoin yang patuh, melainkan menindak keras penggunaan stablecoin untuk penukaran valuta lintas negara ilegal, pencucian uang, dan perilaku lain yang merusak ketertiban keuangan.
● Sinyal Jelas: Para ahli hukum dan analis pasar menafsirkan bahwa semangat rapat kali ini adalah penegasan kembali dan penguatan kebijakan regulasi yang ada, dengan sinyal yang lebih jelas, bertujuan memutus hubungan antara stablecoin dan aktivitas keuangan ilegal serta mengarahkan ekspektasi pasar.
IV. Dampak Pasar: Pembekuan Likuiditas dan Rekonstruksi Penetapan Harga Risiko
Tekanan regulasi telah dengan cepat ditransmisikan ke struktur mikro pasar, memberikan dampak langsung pada perilaku pelaku pasar dan logika penetapan harga.
● Pembekuan Likuiditas Jangka Pendek: Likuiditas pasar OTC sangat bergantung pada perantara, dan sikap hati-hati mereka secara langsung menyebabkan kedalaman perdagangan memburuk, spread harga beli-jual melebar, dan kesulitan pencairan jangka pendek meningkat.
● “Risk Premium” Menjadi Nyata: Inti dari inversi harga kali ini adalah penetapan ulang harga pasar terhadap risiko kepatuhan (pembekuan rekening) dan risiko likuiditas yang melekat pada operasi melalui saluran ini. Diskon negatif setara dengan “diskon risiko” yang dibayarkan trader untuk menukar fiat.
● Mengungkap Struktur Ganda: Inversi harga secara langsung mengekspos deviasi sementara antara pasar valuta asing resmi yang sangat diatur dan pasar OTC yang ditentukan oleh permintaan-penawaran abu-abu akibat intervensi regulasi.
V. Prospek Masa Depan: Titik Balik Kepatuhan dan Normal Baru Pasar
Ke depan, stablecoin dan pasar perdagangan terkait akan mencari titik keseimbangan baru di bawah tarik-menarik antara pembatasan kepatuhan dan permintaan nyata.
● Volatilitas Jangka Pendek Menjadi Normal: Selama tekanan regulasi terhadap penukaran valuta ilegal tetap tinggi, likuiditas dan harga pasar OTC akan sulit kembali ke keadaan “stabil” seperti sebelumnya, volatilitas yang sering akan menjadi normal baru.
● Jalur Perkembangan Terfragmentasi: Pasar akan semakin terfragmentasi. Di satu sisi, ruang untuk penukaran lintas negara abu-abu menggunakan stablecoin akan sangat dipersempit; di sisi lain, aplikasi keuangan blockchain yang melayani kebutuhan nyata seperti penyelesaian perdagangan lintas negara yang patuh dan keuangan rantai pasok akan mengeksplorasi perkembangan di bawah aturan yang lebih jelas.
● Perubahan Penentu Nilai Jangka Panjang: Faktor inti yang menentukan nilai jangka panjang stablecoin seperti USDT tidak lagi arbitrase harga, melainkan efek jaringan, keamanan, dan tingkat penerimaan kepatuhan yang akhirnya diperoleh sebagai infrastruktur keuangan potensial.
Pada awal Desember, harga USDT terhadap yuan menembus 7 dan terjadi “inversi harga”, merupakan fenomena pasar jangka pendek yang dipicu oleh penindakan presisi regulator domestik terhadap penukaran valuta ilegal dan ekspektasi pelemahan dolar AS secara internasional.
Fenomena ini seperti uji tekanan yang sepenuhnya mengekspos kerentanan saluran dana abu-abu yang berada di luar regulasi. Ke depan, denyut pasar terkait akan semakin erat terikat dengan kebijakan kepatuhan, dan setiap selisih harga jangka pendek akan terlebih dahulu tercermin sebagai “harga risiko”, bukan “jendela peluang”.
