Ditulis oleh: Zeke Faux, Max Abelson, Bloomberg
Diterjemahkan oleh: Saoirse, Foresight News
Beberapa hari sebelum Donald Trump kembali ke Gedung Putih, George Santos sedang menaiki tangga di dekat Andrew W. Mellon Auditorium. Hari itu adalah 17 Januari, awal akhir pekan pelantikan presiden, dan mantan anggota DPR AS yang terkenal ini hendak menghadiri "Pesta Dansa Kripto" dengan tiket seharga 2.500 dolar AS.
Santos berjalan dengan kepala tegak melewati barisan pria berbaju tuksedo, memasuki gedung bergaya neoklasik itu. Di dalam aula, Ketua DPR Mike Johnson sedang berfoto bersama influencer dan pelobi kripto, Donald Trump Jr. sedang merekam video TikTok. Brock Pierce, mantan bintang cilik film "The Mighty Ducks" yang kini menjadi salah satu pendiri perusahaan kripto bernilai 180 miliar dolar AS, juga hadir; penasihat politik Trump, Alina Habba, sedang bermain mesin capit boneka. Scott Bessent, Menteri Keuangan yang akan datang, dan mantan pelatih kencan Zak Folkman—yang kini menjadi salah satu mitra bisnis keluarga Trump di bidang kripto—juga tampak di sana.
Sebelum Snoop Dogg naik ke panggung sebagai DJ, beberapa peserta mengeluarkan ponsel mereka, memeriksa pengumuman presiden terpilih di platform media sosialnya, Truth Social: ia meluncurkan mata uang kripto bernama "TRUMP". "Selamat bersenang-senang!" tulisnya, dan harga koin itu langsung melonjak. Di pesta dansa, ada yang marah karena tidak sempat membeli lebih awal, ada pula yang curiga akun Trump telah diretas. "Ini pasti palsu," kata seorang pendiri kripto kepada rekannya.
Tapi itu benar-benar ada—bukan berarti TRUMP memiliki nilai investasi nyata, melainkan bukan hasil buatan peretas. Sebenarnya, itu adalah "Meme coin", token digital yang sepenuhnya bergantung pada hype. Pada akhir pekan yang sama, istrinya Melania juga meluncurkan Meme coin miliknya sendiri, "MELANIA". Adegan ini seperti keluarga Trump memasang deretan mesin slot berlogo "Trump" di National Mall.
Harga token-token ini sempat melonjak, dan dalam beberapa jam, nilai token yang dipegang keluarga Trump dan mitra bisnisnya menembus 50 miliar dolar AS. Setelah itu, harga koin anjlok tajam, ratusan ribu investor biasa kehilangan seluruh modalnya. Menurut perkiraan perusahaan analisis kripto Chainalysis Inc. dan Bubblemaps SAS, tim Trump mungkin telah mencairkan lebih dari 350 juta dolar AS.
Kecuali segelintir orang yang meraup untung besar, hampir tidak ada yang puas keluar dari kekacauan ini. Para kritikus menuduh adanya korupsi—mereka menganggap TRUMP pada dasarnya adalah "konspirasi agar investor asing dapat mengalirkan dana tanpa batas secara anonim kepada presiden baru"; para trader kripto menuduh keluarga Trump melakukan penipuan. Sementara pemerintahan baru meyakinkan publik bahwa "semua sesuai aturan". "Presiden dan keluarganya tidak pernah dan tidak akan pernah terlibat konflik kepentingan, baik di masa lalu maupun di masa depan," kata juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt dalam wawancara dengan Bloomberg Businessweek.
Pesta Dansa Kripto di luar Mellon Auditorium, Washington, Januari 2025. Fotografer: Mark Peterson /Redux
Meme Coin: Perjudian Nihilistik Tanpa Regulasi
Seluruh peristiwa ini berlangsung hampir secara setengah terbuka, namun tak ada yang tahu bagaimana sebenarnya pasangan Trump meluncurkan token-token ini. Pasti ada yang menjelaskan kepada mereka tentang esensi Meme coin dan potensi keuntungannya—seorang politisi tua dan mantan model paruh baya jelas tidak mungkin membuat token digital di blockchain sendirian. Tapi siapa "mitra misterius" mereka? Hanya orang-orang ini yang tahu bagaimana pasangan Trump mengeruk dana besar dari para pendukungnya.
"Selain tahu bahwa saya yang meluncurkannya, saya tidak tahu apa-apa tentang itu. Saya hanya dengar itu sangat sukses."—Begitu jawaban Trump pada konferensi pers hari pertama pelantikannya saat ditanya soal token.
Untuk mengungkap misteri ini, kita harus mulai dari asal-usul Meme coin. Perjudian nihilistik tanpa regulasi ini pernah melanda dunia kripto, melibatkan beberapa tokoh kunci: seorang mahasiswa pendiri yang membuat perusahaannya meraup 1 miliar dolar AS lewat Meme coin; seorang pemuda 29 tahun yang memicu skandal nasional di Argentina dan dijuluki "phantom"; serta seorang eksekutif kripto asal Singapura—bernama samaran "Meow", dengan avatar kucing kartun berhelm astronot.
Mereka bersama-sama menciptakan standar baru "mengubah hype menjadi uang tunai", sekaligus menanam benih "keuntungan tingkat presiden" tahun ini. Kini, demam Meme coin telah mereda, namun ini mengungkap satu kenyataan: ketika pemerintahan Trump melonggarkan regulasi keuangan, dan aturan dibuat oleh para "pemompa hype" sendiri, pasar menjadi kacau balau.
Meme coin awalnya memang sebuah lelucon. Pada 2013, dua insinyur perangkat lunak memilih gambar meme "anjing Shiba Inu melirik"—yang saat itu sudah jadi bahan candaan di forum Reddit, 4chan, dan lainnya—sebagai logo mata uang kripto baru bernama "Dogecoin". Mereka bermaksud menyindir maraknya berbagai mata uang digital setelah Bitcoin, namun tak disangka investor berbondong-bondong masuk, dan dalam beberapa minggu, kapitalisasi pasar Dogecoin menembus 12 juta dolar AS. Para penggemar bahkan mensponsori tim balap NASCAR, menempelkan iklan Dogecoin di bodi mobil balap.
"Saya benar-benar berharap orang-orang tidak membuat semua meme populer di internet jadi token setelah melihat Dogecoin," kata salah satu pendiri Dogecoin dalam wawancara.
Namun kenyataannya berbeda. Selama bertahun-tahun, pasar kripto naik turun, Meme coin terus bermunculan. Pada 2021, setelah Elon Musk mulai mempromosikan Dogecoin, peluncuran token semacam ini makin cepat, dengan Dogwifhat, Bonk, Fartcoin, dan berbagai Meme coin aneh lainnya bermunculan.
"Keberhasilan" mereka hampir bertentangan dengan semua prinsip dasar keuangan: bahkan gelembung terbesar di pasar saham setidaknya masih bergantung pada ekspektasi optimis (betapapun dipaksakan) terhadap potensi perusahaan atau industri; sementara Meme coin tidak pernah punya produk nyata atau arus kas—menurut standar valuasi perusahaan tradisional, nilainya seharusnya nol. Satu-satunya cara pembeli Meme coin mendapat untung adalah dengan menjual token "tak berguna" ini ke orang lain dengan harga lebih tinggi. Intinya, mereka berspekulasi atas spekulasi itu sendiri.
"Menurut hipotesis pasar efisien, ini seharusnya tidak berhasil, tapi kenyataannya, ini memang bisa menghasilkan uang," kata Alon Cohen, salah satu pendiri Pump.fun, dalam wawancara "Panduan Meme Coin" dengan Bloomberg Businessweek. Pump.fun adalah platform pembuatan dan perdagangan Meme coin terpopuler saat ini, dan hampir tak ada yang lebih banyak untung dari Cohen dalam demam ini. Ia mengungkapkan, platformnya telah membantu menerbitkan sekitar 1.400 Meme coin (tidak termasuk token pasangan Trump), dan menurut estimasi Pump.fun, sejak Januari 2024, hanya dari biaya transaksi, platform ini telah mengantongi sekitar 1 miliar dolar AS.
Cohen, 22 tahun, berambut hitam pendek dan berjanggut. Duduk di sebuah kafe di pusat Manhattan, ia tampak gelisah, ucapannya mengandung kekhawatiran akan "kekayaan baru yang diincar"—belakangan ini, kasus perampokan brutal di dunia kripto makin sering terjadi. Meski nama resmi perusahaannya bisa ditemukan di catatan publik, ia enggan mengungkap negara tempat tinggal dan nama asli perusahaannya.
Cohen membuka Pump.fun di salah satu dari tiga ponselnya, mendemonstrasikan cara kerja pasar Meme coin: antarmuka platformnya sederhana dan bergaya retro, penuh ikon piksel yang berkedip, setiap ikon mewakili satu token. Membuat token hanya perlu beberapa klik—tanpa perlu pemrograman, dokumen, atau bahkan memahami detail teknis perdagangan di blockchain Solana.
Topik hangat atau peristiwa apa pun di internet bisa diubah menjadi Meme coin—bahkan tragedi seperti "penembakan Charlie Kirk" pun melahirkan ribuan token terkait. Demi menarik perhatian, pembuat token menayangkan aksi ekstrem: pertunjukan porno, mengisap fentanil, memenggal ayam hidup-hidup (sulit membedakan mana yang nyata). Di antara token yang dilihat Cohen, ada juga yang bernama rasis. Ia menjelaskan, platformnya punya fitur "sembunyikan konten ofensif", dan tim moderasi akan menyaring konten ilegal.
Membeli Meme coin di platform ini juga mudah: harga awal hanya sepersekian sen, naik sesuai permintaan berdasarkan rumus tertentu. Pengguna Pump.fun umumnya pria muda dan aktif di dunia maya—mereka sering berdiskusi soal perdagangan di X dan Discord; jika suatu token cukup populer, ia akan masuk ke bursa besar seperti Binance, Coinbase, menarik lebih banyak trader dan mendorong harga naik. Jika memilih token yang tepat, keuntungan bisa berlipat sepuluh kali atau lebih hanya dalam beberapa jam.
Cohen mengatakan, desain platformnya bertujuan "memberi semua orang kesempatan adil untuk ikut proyek populer berikutnya". "Dalam arti tertentu, ini seperti permainan, kan? Dan tentu saja Anda ingin bermain dalam permainan yang adil."
Namun banyak trader, pembuat, dan influencer Meme coin tidak setuju. Dalam wawancara, mereka menggambarkan lingkaran yang "penuh konspirasi dan pengkhianatan", sulit dipahami orang luar. Konflik utamanya jelas: demi menarik trader, pembuat token biasanya berjanji "menjual sejumlah token dengan harga murah", tapi begitu harga naik, mereka punya insentif untuk "menjual sebanyak mungkin". Cara umum (meski ilegal) untuk menarik minat termasuk: memanipulasi transaksi palsu agar tampak aktif, diam-diam membayar influencer agar tampak seperti "hype spontan"; jika pembuat token menyembunyikan identitas, penjualan bisa dilakukan secara diam-diam. Bagaimanapun prosesnya, satu-satunya yang pasti untung adalah orang dalam yang masuk lebih awal.
Hampir tak ada yang peduli apakah Meme coin legal atau tidak. Sebulan setelah pelantikan Trump, SEC AS mengumumkan "tidak akan mengatur" Meme coin, hanya menyatakan "hukum penipuan lain mungkin tetap berlaku"—bagaimanapun bentuknya, penipuan tetaplah penipuan. Namun hingga kini, belum ada regulator atau jaksa lain yang turun tangan.
Sisi gelap pasar Meme coin bukan rahasia. Selain trader paling mudah tertipu, hampir semua orang paham permainannya, tapi mereka tetap percaya "asal keluar sebelum ambruk pasti untung". Ini seperti "penipuan sukarela": dalam film "The Wolf of Wall Street", sales licik harus menelepon pensiunan seharian untuk membujuk mereka membeli saham murah; kini, investor justru aktif mencari skema "pump and dump".
Daya tarik selebritas sangat kuat bagi Meme coin, tapi kebanyakan bintang papan atas menghindarinya—mungkin takut kehilangan penggemar. Sebelum keluarga Trump, pembuat "Meme coin selebritas" paling terkenal adalah Caitlyn Jenner dari keluarga Kardashian, rapper Australia Iggy Azalea, dan Haliey Welch yang viral lewat video "Hawk Tuah".
Saat harga token anjlok, selebritas biasanya mengaku "tidak tahu-menahu", atau menyalahkan "perekrut". "Selain token saya, hampir semuanya penipuan," kata Azalea kepada Bloomberg Businessweek. Meski ia mengaku tidak mendapat untung, token yang ia luncurkan sudah anjlok 99% dari puncaknya tahun lalu.
Trump hampir menjadi "duta utama" yang diidamkan pasar Meme coin. Selama kampanye presidennya, tak terhitung token bernama "gaya Trump" bermunculan—ada yang memalsukan izin keluarga, ada yang berharap mendapat pengakuan. Jelas, siapa pun yang mendapat restunya bisa langsung jadi raksasa di dunia Meme coin. Tapi saat semua itu benar-benar terjadi, tak ada yang mengaku berjasa. Satu-satunya petunjuk adalah nama perusahaan di bagian bawah situs token—"Fight Fight Fight LLC", jelas merujuk pada ucapan Trump setelah insiden penembakan Juli 2024.
Bisnis Kripto di Mar-a-Lago
Sebelum TRUMP mulai diperdagangkan, Mar-a-Lago milik presiden terpilih di Florida sudah ramai karena "potensi keuntungan kripto". Saat itu, keluarga Trump sudah mempromosikan bisnis bernama World Liberty Financial Inc.—perusahaan ini sedang mengumpulkan 550 juta dolar AS dengan menjual token eksklusif; selain itu, Trump juga berjanji "melonggarkan regulasi industri kripto" (yang selama masa Biden terus ditekan). Beberapa perusahaan menyumbang jutaan dolar untuk pelantikan Trump, dan melobi agar bisa mendapat untung selama masa pemerintahannya.
Seorang eksekutif kripto yang pernah mengunjungi Mar-a-Lago saat itu mengatakan kepada Bloomberg Businessweek, rencana TRUMP "baru diputuskan secara terburu-buru beberapa minggu sebelum peluncuran". Eksekutif yang meminta anonim karena membahas diskusi pribadi ini mengungkapkan, tim Trump ingin meluncurkan token sebelum pelantikan—mereka khawatir setelah itu Trump akan diawasi lebih ketat.
Akhir pekan peluncuran TRUMP menjadi periode tersibuk dalam sejarah perdagangan Meme coin: harga token melonjak dari hampir nol menjadi 74 dolar AS; dua hari kemudian, token MELANIA diluncurkan, harganya juga naik hingga 13 dolar AS. Namun keesokan harinya, kedua token anjlok tajam dan tak pernah pulih.
Naik Turun: Nasib Meme Coin Pasangan Trump
Harga Meme coin pasangan Trump sejak peluncuran:
Sumber data: CoinMarketCap; Catatan: Harga hingga pukul 19.00 waktu New York, tidak mencerminkan harga tertinggi harian
Pada konferensi pers hari pertama pelantikan, saat ditanya soal token, Trump berkata ia "tidak tahu apa-apa": "Selain tahu saya yang meluncurkannya, saya tidak tahu apa-apa lagi. Saya hanya dengar itu sangat sukses." Lalu ia balik bertanya pada wartawan: "Saya dapat berapa banyak uang?"
Di situs TRUMP, tidak ada informasi eksekutif "Fight Fight Fight LLC", hanya alamat toko UPS di seberang toko ban di West Palm Beach, Florida. Namun di catatan perusahaan Delaware, muncul nama "authorized person"—Bill Zanker.
Nama ini tidak asing. Zanker, 71 tahun, adalah pengusaha yang pernah menulis buku bersama Trump pada 2007, "Think Big and Kick Ass in Business and Life". Selama puluhan tahun, ia mempromosikan layanan paranormal, gym tinju, waralaba pijat; namun yang membuatnya terkenal adalah perusahaan seminar Learning Annex—kursusnya termasuk "cara membuka toko kartu ucapan", "cara selingkuh dari pasangan", dan lain-lain. Pada 2000-an, "Real Estate Wealth Expo" yang ia gelar selalu penuh, Trump adalah bintang tamunya. Pada 2013, mereka mengadakan konferensi pers di Trump Tower untuk meluncurkan situs crowdfunding—di acara itu, model berbaju tank top putih mengambil tumpukan uang dari akuarium dan membagikannya ke penonton. Zanker saat itu memperkenalkan Trump: "Dia adalah pria yang bisa mengubah segalanya jadi emas, berhati emas, dan bisa mengubah hidup kita semua." Namun situs itu akhirnya gagal.
Pada 2013, Zanker dan Trump mempromosikan situs crowdfunding mereka. Foto: WENN/ Alamy
Pada 2022, setelah Trump lengser dan terjerat gugatan "penipuan keuangan" dan "pelecehan seksual" (ia membantah semua tuduhan), Zanker kembali menawarkan cara baru menghasilkan uang—NFT. Mereka akhirnya meluncurkan produk berupa "kartu perdagangan digital seharga 99 dolar AS": kartunya menampilkan Trump versi kartun berotot, kadang berpose sebagai pemburu, kadang memancarkan laser dari mata, dengan berbagai pose "macho". Hanya dari lisensi ini, Trump mendapat setidaknya 7 juta dolar AS. Selama kampanye pemilihan ulang 2024, mereka juga menjual jam tangan, parfum, dan sepatu bertema "Never Surrender". (Setelah kembali ke Gedung Putih, Trump pernah menyemprotkan parfum "Victory 47" seharga 249 dolar AS ke Presiden Suriah, menyebutnya "parfum terbaik".)
Dengan latar belakang kerja sama ini, keterlibatan Zanker di Meme coin tidak mengejutkan. Namun pengusaha yang dikenal dengan "pemasaran sensasional" ini justru sangat tertutup—tidak bisa dihubungi lewat telepon, SMS, atau email. Seorang investor kripto menyebutkan, putra Zanker, Dylan, juga terlibat dalam bisnisnya. Bloomberg Businessweek kemudian bertemu Dylan di konferensi kripto di Manhattan: ia mengenakan jaket Moncler, memotret peserta terkenal. Saat ditanya soal Meme coin, ia berkata: "Saya sangat menghargai pekerjaan Anda, tapi saya tidak menerima wawancara wartawan."
Petunjuk belum sepenuhnya terputus—Zanker sendiri segera akan muncul di Washington.
Pada April 2025, situs TRUMP mengumumkan: "Investor TRUMP terbesar dan terpenting akan mendapat kehormatan makan malam mewah bersama Presiden. Apakah Anda salah satunya?" 220 investor teratas diundang menghadiri jamuan makan malam bulan berikutnya di "Trump National Golf Club" di Virginia Utara.
Senator Massachusetts Elizabeth Warren menyebut jamuan ini "pesta korupsi". Banyak "pemegang utama" adalah pengusaha kripto yang ingin memengaruhi kebijakan pemerintah. Pemegang terbesar adalah miliarder kripto kelahiran Tiongkok, Justin Sun—ia membeli TRUMP senilai 15 juta dolar AS. Beberapa bulan sebelumnya, gugatan penipuan regulator AS terhadap Sun dihentikan, memicu kecurigaan "tukar-menukar kepentingan". (Sun membantah melakukan kesalahan, dan kini menggugat Bloomberg LP atas pemberitaan sebelumnya, kasusnya belum diputuskan.)
Beberapa jam sebelum jamuan makan malam, juru bicara Gedung Putih Leavitt membela Trump, menyebut ia hadir "di waktu pribadi", seolah "pulang kerja" bisa menghindari konflik kepentingan. "Menyiratkan presiden mencari untung dari jabatannya, itu konyol," katanya.
Mei 2025, Sun tiba di Gedung Putih. Fotografer: Jason Andrew /The New York Times/Redux
Malam itu, puluhan demonstran berkumpul di luar pintu masuk klub golf meski hujan. Sun tiba ditemani asisten pembawa payung dan tiga fotografer; di pos pemeriksaan, peserta harus menunjukkan identitas—termasuk paspor asing, yang jadi bahan olok-olok demonstran. Saat dua tamu berbaju tuksedo lewat, seseorang berteriak: "Makan malamnya apa, brengsek?"
Hidangan utama jamuan makan malam adalah steak filet. Zanker hadir sebagai tuan rumah, mengenakan jas biru dan dasi merah. Ia naik ke podium (dengan bendera AS di belakangnya), mengangkat majalah bercover wajah Justin Sun.
Namun peluang "menyewa kekuasaan" ini tampaknya tidak terwujud—seorang peserta mengaku tidak melihat siapa pun berbicara empat mata dengan presiden. Trump tiba dengan helikopter, menyampaikan pidato rutin "semangat untuk kripto", lalu pergi.
Jamuan makan malam ini setidaknya membuktikan satu hal: keterlibatan Zanker bukan sekadar "nama di dokumen Delaware". Namun soal "bagaimana presiden membuat dan memperdagangkan token digital", belum ada petunjuk baru.
Petunjuk Kunci: Skandal Meme Coin Presiden Argentina & Pelacakan Blockchain
Titik balik muncul sebulan setelah pasangan Trump meluncurkan token: pemimpin negara lain terseret dalam skandal Meme coin—Presiden Argentina Javier Milei. Presiden yang "mengidolakan Trump dan mengayunkan gergaji mesin" ini, pada 14 Februari mendukung token bernama "Libra coin", beberapa jam kemudian harga token anjlok, Milei buru-buru menghapus dukungannya di media sosial.
Transaksi kripto dicatat di "blockchain", buku besar publik yang pada dasarnya meninggalkan jejak yang bisa dilacak. Nicolas Vaiman, salah satu pendiri Bubblemaps dan "detektif kripto", mengatakan kepada Bloomberg Businessweek bahwa ia menemukan kejanggalan dalam catatan transaksi MILEI dan TRUMP.
Data blockchain memang anonim, tapi dengan menganalisis "alamat mana membeli apa, waktu transaksi, aliran dana", Vaiman menemukan keterkaitan: seseorang membeli TRUMP senilai 1,1 juta dolar AS dalam hitungan detik (jelas sudah tahu sebelumnya), lalu menjual dalam tiga hari dan untung 10 juta dolar AS; pemilik alamat lain membeli sebelum "MELANIA diumumkan", untung 2,4 juta dolar AS—Vaiman melacak rantai transaksi rumit dan menemukan alamat ini sama dengan "alamat pembuat MELANIA".
"Di Wall Street, ini disebut insider trading, tapi tak ada penegak hukum yang mau menerapkan aturan serupa di pasar Meme coin. Intinya," kata Vaiman, "di dunia kripto, kejahatan itu legal."
Yang lebih menarik, Vaiman menemukan "wallet pembuat MILEI" dan "wallet pembuat MELANIA" saling terhubung—dan dalang di balik MILEI sudah mengungkap identitasnya sendiri.
Konsultan kripto Milei bernama Hayden Davis, mahasiswa dropout dari "Liberty University" di Virginia (kampus evangelis), mengaku sebagai "pakar wirausaha" di LinkedIn. Davis bekerja sama dengan ayahnya, Tom, yang pernah dipenjara karena memalsukan cek; mereka juga pernah memasarkan minuman energi untuk perusahaan multi-level marketing bernama Limu.
Keterangan gambar: Hayden Davis dan Milei berfoto bersama, diunggah di akun X Milei. Sumber: JMilei/X
Meme coin membuat Davis bersaudara jadi pemain belakang layar. Mereka mendirikan perusahaan bernama Kelsier Ventures, fungsinya mirip bank investasi di pasar saham: memberi konsultasi bagi calon penerbit token, menghubungkan dengan influencer, membantu mengelola perdagangan. Namun menurut analisis Vaiman, token yang mereka luncurkan selalu mengikuti "pola mencurigakan": orang dalam menjual → harga melonjak → anjlok cepat. Menurut perhitungannya, total keuntungan Davis dan mitra lebih dari 150 juta dolar AS.
Lebih dari separuh keuntungan berasal dari Libra coin. Saat Argentina dilanda skandal "presiden ikut pump and dump", Davis mengunggah video di media sosial, mengakui dirinya membantu penerbitan Meme coin itu. "Saya memang penasihat Javier Milei," katanya. Dalam video itu, ia berusaha tampil serius, tapi hoodie bermotif garis, rambut pirang acak-acakan, dan kacamata aviator besar membuatnya jauh dari kesan "pebisnis kelas atas". Davis mengaku mendapat 100 juta dolar AS dari menjual Libra coin, tapi berdalih "hanya memegang dana titipan"—uang itu hingga kini belum dikembalikan.
Video ini membuat skandal makin membesar. Media kripto CoinDesk mempublikasikan pesan yang diduga dikirim Davis ke rekannya: ia menyebut Milei dengan kata rasis, dan berkata "apa pun yang saya katakan dia tanda tangani, apa pun yang saya suruh dia lakukan, dia lakukan". Menghadapi tuntutan pemakzulan di dalam negeri, Milei membantah bertanggung jawab di televisi, berdalih: "Ini seperti main Russian roulette, kalau tertembak ya salah sendiri." (Juru bicara Davis mengatakan kepada CoinDesk, Davis "tidak ingat pernah mengirim pesan itu, dan tidak ada di ponselnya".)
Sementara itu, Davis juga diwawancarai oleh YouTuber anti-penipuan Stephen Findeisen (nama online Coffeezilla), dan mengakui industri Meme coin yang ia promosikan "tidak jujur". "Meme coin itu kasino tanpa regulasi, kripto lain juga tidak lebih baik," katanya, "semuanya omong kosong." Davis juga menyebut teknik bernama "sniping": trader berpengalaman memanfaatkan info orang dalam, membeli besar-besaran saat token baru terbit, lalu menjual setelah orang lain ikut-ikutan. Ia mengakui timnya juga pernah "sniping", tapi berdalih itu "operasi defensif agar tidak didahului orang lain memotong investor ritel".
Dalam wawancara itu, Davis untuk pertama kalinya mengaku "terlibat dalam peluncuran MELANIA", tapi tidak menjelaskan peran spesifiknya, dan bersikeras "tidak mendapat untung". "Saya memang ikut campur," katanya dengan nada canggung, bahkan menyarankan investor biasa "menjauhi pasar Meme coin agar tidak rugi". "TRUMP, MELANIA, LIBRA... kamu bisa terus sebutkan, semuanya cuma permainan."
Bloomberg Businessweek juga melihat bukti kunci lain: setelah TRUMP diluncurkan dan sebelum MELANIA diumumkan, Davis mengirim tangkapan layar pesan ke rekannya. Dalam pesan itu, Davis mengungkapkan "MELANIA akan segera diluncurkan", berjanji "akan memberi bocoran ke teman", dan menyebut "rencana MILEI" yang masih rahasia saat itu. Ia membanggakan diri "menghasilkan uang astronomis dari penerbitan Meme coin", dan mengisyaratkan keterlibatan di TRUMP: "TRUMP memberiku kekuatan tak pernah kudapat sebelumnya, juga risiko besar."
Namun saat Bloomberg Businessweek mencoba mewawancarai Davis soal detail ini, ia menolak menjawab. "Sebagian besar yang sudah diberitakan itu konyol dan tidak benar," tulisnya lewat SMS, "sebelum bicara, saya akan pastikan semua fakta sudah jelas." (Pengacara Davis bersaudara mengatakan, pertanyaan dari majalah "banyak yang tidak akurat", tapi tidak merinci.)
Whistleblower Muncul: Mengungkap Keterkaitan "Eksekutif Bursa"
Untungnya, mantan rekan Davis angkat bicara sebagai "whistleblower"—dan mengungkapkan bahwa Davis bukan dalang sebenarnya.
Tak lama setelah skandal Libra coin Milei, Moty Povolotski, salah satu pendiri startup kripto DefiTuna, secara terbuka menyatakan perusahaannya pernah bekerja sama dengan Davis menerbitkan Meme coin, dan memiliki "bukti konspirasi lebih besar" yang melibatkan eksekutif bursa kripto. Penjelasan Povolotski memang agak berantakan, tapi ia satu-satunya yang mau membongkar kebenaran di balik layar. Pada April 2025, ia setuju bertemu di konferensi kripto "Solana Crossroads" di Istanbul, tempat tinggalnya.
Saat bertemu, Povolotski mengenakan jeans hitam dan hoodie DefiTuna hitam, kepala kotaknya berambut cepak, senyum lebar. Ia blak-blakan: "Kebanyakan Meme coin itu penipuan, ini permainan yang dimanipulasi, intinya pump and dump." Saat bicara, ia gugup membuka-tutup kotak AirPods-nya.
Namun itu tidak menghentikannya ikut bermain. Povolotski mengungkapkan, Davis pernah mempekerjakan perusahaannya "membantu mengelola perdagangan Meme coin"—ini sendiri tidak mencurigakan, karena kebanyakan penerbit kripto memang mencari ahli agar perdagangan awal lancar. Tapi sejak awal, tujuan Davis sangat jelas: "menghasilkan uang untuk dirinya sendiri". Povolotski mengenang, mantan rekannya pernah bertanya di grup chat soal "cara mengelola perdagangan token yang akan diluncurkan", Davis menjawab "jual sebanyak mungkin, meski harganya jadi nol". "Guys, jujur saja, kita memang mau menguras untung dari token ini," tulis Davis dalam pesan.
Operasi MELANIA pun sama: Davis mengirim sekitar 10 juta token ke rekan Povolotski, memerintahkan "jual begitu kapitalisasi pasar mencapai 100 juta dolar AS", dan menekankan "harus anonim". "Mereka bilang 'harus jual secara anonim'," kenang Povolotski sambil tertawa.
Dua minggu kemudian, Povolotski mengunjungi Davis di Barcelona—saat itu Davis sedang meluncurkan Meme coin ENRON, namanya diambil dari perusahaan energi AS yang bangkrut karena skandal akuntansi 20 tahun lalu. Di sebuah bar hookah, Povolotski melihat ayah Davis memamerkan "program otomatis" untuk "sniping ENRON secara diam-diam".
Povolotski mengatakan, mantan rekannya adalah "orang utama yang mengelola perdagangan untuk Davis", dan setelah melihat semua itu di Barcelona, ia memutuskan hubungan dengan keduanya. (Rekan tersebut, Vlad Pozdnyakov, tidak membalas pesan, nomor lamanya juga sudah tidak aktif.)
Saat ditanya "siapa lagi mitra Davis", Povolotski menyebut satu nama kunci: eksekutif bursa kripto Meteora. Ia menjelaskan, Meteora bisa menjelaskan "mengapa keluarga Trump bisa cepat kaya"—platform ini lebih besar dan lebih kustom daripada Pump.fun, meski bukan khusus Meme coin, tapi TRUMP, MELANIA, LIBRA semuanya pertama kali diluncurkan di platform ini.
Pendiri bersama Meteora adalah Meow, si pemilik avatar kucing astronot. Menurut rekan kerjanya, meski tanpa jabatan resmi, Meow adalah pemimpin sebenarnya bursa itu. Povolotski juga mengatakan, pada September 2024 di sebuah pesta di Singapura, ia pertama kali bertemu Davis lewat perkenalan dari Ben Chow, CEO Meteora saat itu; Ben Chow tampaknya sangat terlibat dalam "proyek penerbitan Meme coin besar" di bursa, dan Davis sering menyebut "instruksi dari Ben Chow" dalam pesan dan telepon.
Pada 2023, Meow di konferensi Solana Crossroads. Sumber: YouTube
Konfrontasi dan Diam: Ben Chow Mengundurkan Diri & Misteri Identitas Meow
Setelah skandal MILEI, Povolotski mengonfrontasi Ben Chow. Ia merekam video call mereka dan menunjukkannya ke Bloomberg Businessweek—dalam panggilan itu, Povolotski terang-terangan menuduh Davis menjalankan skema "pump and dump", dan menyebut ia sering merasa Ben Chow dan Davis adalah mitra: "Davis selalu bilang 'oh, Ben bilang begini', 'Ben suruh begitu', 'Ben bilang token akan listing', 'Ben bilang dia akan promosi di Twitter'."
Dalam video, saat mendengar tuduhan Povolotski soal penipuan Davis, Ben Chow tampak sangat terkejut. "Saya benar-benar sedih," keluhnya. Namun ia tidak menyangkal kedekatannya dengan Davis, bahkan mengakui pernah mengenalkan bisnis ke Davis. "Saya cuma jadi mak comblang, kan? Kamu juga tahu, tim Melania waktu itu butuh bantuan, jadi saya kenalkan ke Hayden Davis."
Jika Ben Chow dan bursa Meteora pernah jadi perantara Melania, apakah mereka juga terlibat dalam operasi token Trump dengan cara serupa? Povolotski tidak yakin, tapi ia mengatakan pada Bloomberg Businessweek, ia sama sekali tidak percaya klaim Ben Chow "tidak tahu apa-apa". "Itu omong kosong," katanya sambil mengibaskan tangan.
Povolotski mengatakan, setelah panggilan itu, ia menghubungi Meow untuk meminta jawaban. Tapi Meow mengabaikan permintaannya, jadi Povolotski membagikan video panggilan itu ke media kripto SolanaFloor. Setelah jadi perbincangan, Ben Chow memilih mundur. (Ben Chow dan pengacaranya tidak menanggapi permintaan komentar.)
Bloomberg Businessweek bertanya pada Povolotski, apakah Meow tahu siapa dalang di balik token Trump, dan bagaimana token itu menghasilkan keuntungan besar. Povolotski tiba-tiba terdiam. Selama 15 detik, ekspresi dan gerak tubuhnya berubah-ubah—menyeringai, mengangkat alis, mengangkat tangan, mengangkat bahu, menatap, lalu mengangkat bahu lagi, jelas menahan diri untuk tidak membocorkan sesuatu. Akhirnya, ia hanya mengangkat tangan dan tersenyum.
Sepertinya, sudah saatnya mencari Meow sendiri.
Wajah Asli Meow: Pengusaha Singapura Ming Yeow Ng dan "Utopia Finansial"-nya
Mencari Meow tidak sulit. Di kalangan trader Meme coin, ia cukup terkenal: selain mendirikan bursa Meteora, ia juga mengembangkan aplikasi trading kripto populer Jupiter. Awal tahun ini, reporter Bloomberg Businessweek kebetulan menemukannya di ruang obrolan online—saat itu selebritas TV Nick Cannon sedang mempromosikan Meme coin untuk acara komedi improvisasinya, "Wild’N Out".
"Selama bisa menarik cukup banyak perhatian, kamu bisa menghasilkan banyak uang, tapi ini juga pedang bermata dua," kata Meow di ruang obrolan, "secara teori, kita sedang menciptakan sistem keuangan baru. Tapi di saat yang sama, kamu juga menarik orang-orang terburuk di dunia."
"Kita sedang bicara dengan bos besar nih!" seru Cannon kemudian. Beberapa hari kemudian, harga token itu anjlok.
Segera setelah pelantikan Trump, Meow mengadakan konferensi di Istanbul yang dihadiri lebih dari 1.000 orang. Ia menamai konferensi itu "Catstanbul", pada dasarnya sebuah pesta perayaan—mungkin juga "tur kemenangan" Davis setelah untung dari token Trump. Pesan yang dilihat Bloomberg Businessweek menunjukkan Davis pernah berkata ia "24 jam sehari bersama Ben Chow dan Meow".
Puncak acara "Catstanbul" adalah pembakaran patung kucing setinggi 15 kaki (sekitar 4,6 meter)—meniru gaya Burning Man. Mata patung itu memerah di tengah api, Meow berfoto bersama penggemar di sampingnya.
Di situs pribadi dan podcast, Meow sering mengutarakan pandangan filosofis tentang "pasar bebas kripto" yang ia bangun: ia membayangkan sistem bernama "GUM" (Giant Unified Market), di mana siapa pun bisa memperdagangkan aset apa saja; ia juga percaya, menciptakan mata uang baru adalah kunci menuju "masa depan yang lebih setara". Dalam satu artikel, ia menyebut Meme coin bukan penipuan, melainkan "pelopor era baru konektivitas digital dan ekspresi budaya"; di artikel lain, ia membandingkan penerbitan kripto dengan "mendirikan agama": "Mendirikan agama baru atau menciptakan dewa baru, intinya hanya butuh simbol baru, komunitas, dan cerita pendukung," tulisnya, "dan saya pikir itu sangat menarik! Kenapa hanya panglima perang yang boleh membangun masyarakat, hanya bank sentral yang boleh menerbitkan uang?"
Meski Meow berusaha keras menjaga anonimitas, nama aslinya sebenarnya bisa ditemukan online. Situs pribadinya mencantumkan beberapa startup yang ia konsultasikan, salah satunya mengungkap identitasnya dalam siaran pers, lalu ditemukan beberapa akun media sosial lamanya. Akhirnya terungkap, Meow bernama asli Ming Yeow Ng, pria Singapura berusia 40-an tahun.
Bertemu Langsung dengan Ming Yeow Ng: "Dolar AS Juga Meme Coin" & Metafora "Bayi di Bak Mandi"
Setelah bertukar pesan soal Meme coin, token presiden, dan topik lain (termasuk foto kucing peliharaannya), Ming Yeow Ng setuju bertemu. Bloomberg Businessweek mengusulkan bertemu di kafe kucing dekat kantornya di Chinatown, Singapura.
Saat bertemu, Ming Yeow Ng mengenakan kaos, celana linen, dan sandal jepit, berjalan pincang masuk ke kafe—ia baru pulang dari Nepal, di sana ia terkilir lutut saat hiking bersama YouTuber, yang juga memperkenalkannya pada "madu" yang konon punya efek halusinogen. Di kafe, beberapa anak muda mengobrol sambil bermain dengan kucing malas. Ming Yeow Ng antusias membahas artikel barunya, menyebut "semua aset keuangan pada dasarnya adalah Meme coin", karena nilainya dibangun di atas "keyakinan bersama orang-orang". Menurutnya, bahkan dolar AS pun begitu. "Dolar itu Meme coin," katanya sambil menepuk meja, matanya membelalak, "semua hal adalah Meme coin!"
Ming Yeow Ng tumbuh di Singapura, orang tuanya menjalankan kios makanan di pasar, ia kemudian kuliah teknik komputer di Singapura. Akhir 2000-an, ia pernah mengembangkan layanan bernama "Mr. Tweet" di San Francisco—saat itu Twitter (sekarang X) belum punya fitur "rekomendasi follow", dan layanan ini mengisi kekosongan itu. Saat itu, ia memakai nama panggilan "Steve".
Ming Yeow Ng mengatakan, ia pertama kali mengenal kripto di "pesta bertema Dogecoin", dan langsung jatuh cinta. Pada 2021, ia meluncurkan aplikasi kripto "Mercurial Finance", mendapat investasi dari hedge fund Sam Bankman-Fried. Setelah Bankman-Fried terungkap menjalankan skema penipuan besar, Ming Yeow Ng mengganti nama aplikasinya jadi "Meteora". Dalam sebuah artikel, ia menulis menyesal "diam saja melihat kekacauan", dan menyesal "ikut-ikutan" dalam "hal-hal kotor" itu.
Bursa Meteora bisa digunakan untuk menerbitkan dan memperdagangkan berbagai kripto, bukan hanya Meme coin. Namun demam Meme coin memang membuat Ming Yeow Ng sangat untung. Menurut Blockworks, tahun lalu, dari pendapatan 134 juta dolar AS bursa itu, sekitar 90% berasal dari perdagangan Meme coin—jenis transaksi ini biasanya mengenakan biaya lebih tinggi. Ming Yeow Ng mengatakan, dalam arti tertentu, pasar Meme coin lebih "murni", karena hanya mencerminkan "nilai yang diberikan pengguna berdasarkan keyakinan mereka", tidak ada yang lain. "Saya tidak tertarik pada kritik moral," katanya, "saya hanya peduli pada fenomena nyata. Misalnya, kalau beberapa bulan lalu beli Fartcoin, sekarang bisa beli banyak barang dengan itu."
Menghindar dan Membela Diri: "Dukungan Teknis" & "Jangan Buang Bayi dengan Air Mandinya"
Saat topik akhirnya beralih ke pasangan Trump, Davis, dan peran perusahaannya, ia jadi lebih pendiam. "Kalau saya bilang, kenyataannya lebih membosankan dari yang kamu kira, kamu percaya?" katanya sambil mengernyit, tampak bingung.
Ia mengakui, seseorang dari tim Trump (tak mau menyebut nama) menghubungi Meteora sebelum peluncuran token, meminta dukungan teknis untuk membangun token, tapi ia menegaskan Meteora hanya memberi "dukungan teknis", timnya tidak ikut berdagang atau melakukan hal yang tidak pantas. "Tidak ada transaksi di bawah meja."
Ming Yeow Ng mengatakan, ia membangun platform terdesentralisasi agar "siapa pun bisa menerbitkan token apa saja", bukan "mengawasi niat penerbit". Menurutnya, inovasi seperti Bitcoin tidak mungkin lahir di sistem yang sangat diatur. "Banyak hal yang memang tidak bisa dan tidak seharusnya kami atur," katanya, saat seekor kucing abu-abu putih naik ke pagar dan mulai mencakar ponselnya.
Ia berargumen, menilai seluruh industri kripto sebagai "penipuan" itu tidak adil—seperti kata pepatah, "jangan buang bayi dengan air mandinya". Ia lalu memperjelas metafora itu: "Bak mandinya mungkin ada kotoran anjing, kotoran bayi, bahkan E. coli, tapi mungkin benar-benar ada bayi di dalamnya. Maksud saya, 'bayi' itu memang ada."
Jika mengikuti metafora ini, promotor seperti Davis yang "menerbitkan banyak token yang cepat ambruk dan membanjiri pasar" jelas adalah "orang yang buang kotoran". Lalu, apakah Ming Yeow Ng pernah meminta Davis "keluar dari bak mandinya" (berhenti bekerja sama)?
Ming Yeow Ng mengatakan, ia hanya pernah bertemu Davis sekali, sekitar 20 menit, dan tidak tahu apa yang dilakukan Davis. "Sulit menilai," tambahnya, dan menegaskan timnya sama sekali tidak terlibat dalam penerbitan token Milei.
Kantor di Balik Layar: "Kerajaan Pony Kecil" & Fantasi "Mata Uang Tak Terbatas"
Obrolan kemudian berlanjut ke kantor Jupiter di lantai atas sebuah kedai mie di pojok jalan. Tangga kayu tua menuju lantai dua dipenuhi sepatu, di kantor sekitar 30 pria dan beberapa wanita sibuk di depan laptop. Seorang staf mendemonstrasikan fitur kode QR baru—saat mengirim Fartcoin, Ming Yeow Ng berteriak kegirangan; pengembang lain memamerkan prototipe produk "memudahkan penerbitan token" (ia baru saja membuat token bernama "Kerajaan Pony Kecil" dengan prototipe itu), Ming Yeow Ng mengunyah dendeng babi sambil serius memperhatikan.
Beberapa hari berikutnya, reporter kembali bertemu Ming Yeow Ng beberapa kali, terus membahas soal "Davis" dan "token Trump", yang jelas membuatnya agak kesal. Ia mengklaim, penerbitan Meme coin besar "sebenarnya tidak terlalu penting" bagi bisnisnya (tapi data Blockworks menunjukkan, akhir pekan peluncuran token Trump adalah akhir pekan dengan volume perdagangan tertinggi kedua dalam sejarah Meteora). Ia juga mengatakan, rencananya "jauh lebih besar". "Mata uang bisa tak terbatas," katanya, "bagaimana jika kita bisa menciptakan mata uang untuk setiap masalah?"
Di warung mie, Ming Yeow Ng mengatakan, ia hanya fokus "membangun teknologi penerbitan dan perdagangan token terbaik", bukan "mengontrol bagaimana orang menggunakan teknologi itu". Soal perdagangan Meme coin yang "lebih mirip kasino daripada utopia masa depan yang ia bayangkan", ia menganggap itu memang realitas dunia.
"Kripto sebenarnya adalah dunia mikro, kan? Ia mencerminkan apa yang benar-benar diinginkan dunia," kata Ming Yeow Ng sambil menuang bakso ikan ke mangkuknya, "dunia ini ingin cepat kaya, ingin untung tanpa usaha."
Penutup: Demam Mereda & "Mesin Ekstraksi Nilai Ultimatif"
Mungkin Ming Yeow Ng benar. Jelas, saat pasangan Trump menerbitkan token, ada yang memang ingin "cepat kaya". Tapi seiring harga token itu terus turun dari bulan ke bulan, makin sedikit selebritas yang menarik perhatian investor, Meme coin pun kehilangan daya tarik. Menurut Blockworks, hingga November, volume perdagangan Meme coin turun 92% dari puncak Januari. Investor terus-menerus "diperas", hingga modal habis.
Pada Juni 2025, "Fight Fight Fight LLC" pernah mengumumkan akan mengembangkan aplikasi perdagangan kripto Trump baru. Namun putra-putra Trump secara terbuka mengecam rencana itu, menyebutnya "tidak mendapat izin keluarga"—keluarga sedang menyiapkan aplikasi kripto mereka sendiri. Pada awal Desember, Zanker mengumumkan rencana terbaru: game mobile "Trump Billionaire Club" yang akan menggabungkan elemen Meme coin Trump. Namun kabar ini tidak mengangkat harga token. Hingga 10 Desember, TRUMP turun 92% dari puncak, tinggal 5,9 dolar AS; MELANIA turun 99%, hanya tersisa 0,11 dolar AS—hampir tak berharga.
Kini Davis jadi "anak buangan" industri kripto—hal yang tidak mudah di dunia yang memang anti-aturan. Tak ada yang tahu di mana ia sekarang, media sosialnya sudah tidak aktif, tapi data blockchain menunjukkan wallet-nya masih aktif memperdagangkan Meme coin.
Sementara Ming Yeow Ng, bursa Meteora menerbitkan kripto sendiri pada Oktober, kini kapitalisasi pasarnya sudah lebih dari 300 juta dolar AS.
Selama orang-orang yang membantu menerbitkan dan mempromosikan Meme coin tetap bungkam (apalagi pasangan Trump sendiri), sulit mengetahui bagaimana mereka bisa meraup untung besar dalam waktu singkat. Di pasar saham, jika seseorang mendapat untung besar dari transaksi mencurigakan, regulator bisa memeriksa catatan transaksi dan meminta salinan data pribadi untuk mencari bukti manipulasi pasar. Tapi di dunia Meme coin, regulasi seperti itu tampaknya masih jauh dari kenyataan.
Ketiadaan Regulasi & "Konflik Kepentingan": Peta Kripto Keluarga Trump
"Ini adalah 'mesin ekstraksi nilai ultimatif' yang dirancang oleh sekelompok orang sangat cakap," kata pengacara New York Max Burwick. Ia terus mendorong "pasar Meme coin dan penerbitnya bertanggung jawab": pada 2025, ia mewakili investor yang rugi menggugat platform Pump.fun, menyebutnya "kasino yang dimanipulasi orang dalam"; dalam gugatan lain, ia menuntut Davis, Ben Chow, dan bursa Meteora, menuduh mereka berulang kali terlibat penipuan "pump and dump". Kedua gugatan ini masih berjalan, belum ada tuduhan terhadap Trump atau Milei. Semua tergugat membantah tuduhan: pengacara Davis bersaudara dalam dokumen pengadilan menyatakan MILEI "bukan penipuan", mereka tidak pernah menjanjikan token itu akan naik; pengacara Ben Chow menyatakan, Ben Chow "hanya terlibat dalam pengembangan perangkat lunak Meteora", jika ada aktivitas ilegal, itu di luar tanggung jawabnya.
Burwick mengatakan kepada Bloomberg Businessweek, para dalang di balik demam Meme coin telah meraup ratusan juta dolar dengan mengeksploitasi "trader yang tidak tahu-menahu".
Sementara itu, Trump dan keluarganya kini mengalihkan perhatian ke "portofolio konflik kepentingan yang beragam", meski mereka tetap membantah "kepentingan finansial pribadi memengaruhi kebijakan pemerintah": presiden pernah mendorong rencana "pemerintah AS membeli cadangan strategis bitcoin"; putranya Eric memiliki perusahaan penambangan bitcoin; pemerintah telah melanjutkan penjualan jet tempur ke Arab Saudi, sementara keluarga Trump melisensikan merek "Trump" ke gedung pencakar langit tepi laut di Jeddah; Trump juga mengampuni miliarder Changpeng Zhao (pendiri Binance), dan Binance pernah memberi dukungan penting untuk proyek kripto Trump lainnya. (Semua pihak yang terlibat dalam pengampunan Zhao membantah ada konflik kepentingan.)
Banyak influencer yang dulu mempromosikan Meme coin kini beralih ke bidang lain—beberapa mulai mempromosikan "pasar prediksi". Pada era Biden, regulator menganggap pasar semacam ini "perjudian ilegal" dan melarangnya, tapi pemerintahan Trump lebih longgar, dan keluarga Trump ikut terjun ke bidang ini. Di dua platform pasar prediksi, Polymarket dan Kalshi (Donald Trump Jr. menjadi penasihat di keduanya), pengguna bisa bertaruh pada hampir semua peristiwa, dari olahraga hingga hasil pemilu.
Bahkan Polymarket membuka taruhan "apakah Hayden Davis akan dipenjara tahun ini"—untuk saat ini, peluang ia dipenjara sangat kecil.
