Pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve bukanlah benar-benar kabar baik: Makna tersirat dari pernyataan Powell adalah kunci yang memengaruhi pasar dolar dan kripto.

Federal Reserve menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin untuk pertama kalinya pada tahun 2025, memicu euforia pasar dalam jangka pendek. Saham AS mencetak rekor tertinggi, Bitcoin menembus 118 ribu dolar AS, dan Ethereum juga menyentuh 4700 dolar AS. Namun, jika hanya menganggap ini sebagai "stimulus positif", mungkin kita mengabaikan sinyal yang lebih dalam. Pernyataan Powell setelah pertemuan justru menjadi kunci utama yang menentukan arah dolar AS di masa depan dan lanskap pasar kripto.

1. Prioritas Federal Reserve sedang berubah

Powell secara jelas menyatakan bahwa risiko ketenagakerjaan telah melampaui risiko inflasi. Meskipun PCE inti masih di atas 3%, pasar tenaga kerja AS telah mengalami pelambatan yang nyata:

Pertumbuhan perekrutan di bawah tren;

Tingkat pengangguran mendekati 4,5%;

Pertumbuhan upah melambat.

Ini adalah situasi yang jarang terjadi dalam 30 tahun terakhir, Federal Reserve terpaksa memprioritaskan "menjaga lapangan kerja". Jika kondisi ketenagakerjaan terus memburuk, penurunan suku bunga lebih lanjut hampir pasti terjadi.

2. Masalah inflasi masih ada

Target inflasi Federal Reserve tetap 2%, namun proyeksi untuk tahun 2026 dinaikkan menjadi 2,6%. Ini berarti, dalam kondisi inflasi yang belum terkendali, Federal Reserve memilih untuk melonggarkan kebijakan, yang pada dasarnya merupakan sinyal risiko. Secara historis, Federal Reserve jarang menurunkan suku bunga secara gegabah saat inflasi tinggi, keputusan kali ini menyoroti besarnya tekanan internal.

3. Perbedaan pendapat serius di internal Federal Reserve

Dot plot menunjukkan setengah pejabat mendukung dua kali penurunan suku bunga lagi tahun ini, sementara setengah lainnya memilih untuk tidak melakukan perubahan. Bahkan ada pejabat yang diangkat oleh Trump yang secara langsung mengusulkan penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin sekaligus. Perbedaan pendapat yang begitu tajam sangat jarang terjadi, apalagi hanya tersisa dua pertemuan lagi.

4. Euforia pasar jangka pendek, namun risiko menumpuk

Setelah pengumuman penurunan suku bunga:

S&P 500 dan Russell 2000 sama-sama mencetak rekor tertinggi;

Indeks dolar AS mencapai titik terendah sejak 2022;

Kurva imbal hasil obligasi pemerintah menjadi lebih curam, menandakan pasar bertaruh pada pelonggaran lebih lanjut.

Data historis menunjukkan, ketika Federal Reserve mulai menurunkan suku bunga saat pasar saham berada di puncaknya, rata-rata saham AS naik sekitar 14% dalam setahun ke depan. Namun, fluktuasi jangka pendek tak terhindarkan, optimisme berlebihan bisa membawa koreksi yang tak terduga.

5. Pasar properti masih membeku

Meski suku bunga turun, permintaan hipotek tetap berada di titik terendah sejak 2009. Lebih dari setengah pemilik rumah di AS masih memegang pinjaman dengan bunga di bawah 4% dan enggan menjual rumah mereka. Dengan kata lain, penurunan suku bunga tidak dapat langsung mencairkan pasar properti, masalah struktural masih ada.

6. Respons cepat pasar kripto

Bitcoin dan Ethereum bereaksi paling cepat, harga melonjak tajam. Alasannya adalah:

Dolar AS melemah, aset berisiko diuntungkan;

ETF terus menarik dana;

Pencapaian rekor di pasar saham, selera risiko pulih secara menyeluruh.

Dalam siklus pelonggaran sebelumnya, performa Bitcoin seringkali mengungguli semua aset tradisional, dan tren ini kemungkinan akan terulang pada siklus kali ini.

Kesimpulan

Secara kasat mata, penurunan suku bunga Federal Reserve telah membakar semangat pasar, pelemahan dolar AS dan kembalinya likuiditas menciptakan sentimen positif jangka pendek bagi pasar kripto. Namun, pernyataan Powell menandakan inti kebijakan AS telah bergeser dari "melawan inflasi" ke "menjaga lapangan kerja", yang sekaligus menjadi alasan pelonggaran dan sumber risiko potensial.

Dalam jangka pendek, aset berisiko mungkin terus diuntungkan oleh likuiditas, namun dalam jangka panjang, jika inflasi sulit turun, Federal Reserve mungkin dipaksa menghadapi dilema "stagflasi". Bagi pasar kripto, ini adalah jendela peluang sekaligus permainan berisiko tinggi.