Berseteru lagi! Permusuhan lama dan api baru antara Musk dan Altman

Pertikaian antara CEO Tesla (TSLA.O) Elon Musk dan salah satu pendiri OpenAI, Sam Altman, terus memanas selama akhir pekan. Kedua raksasa teknologi ini kembali saling menuduh satu sama lain melakukan tindakan tidak etis.

Pemicu perselisihan ini adalah unggahan Altman minggu lalu yang menyatakan bahwa karena Tesla Roadster belum dikirimkan selama bertahun-tahun, ia memutuskan untuk membatalkan pemesanan dan meminta pengembalian dana. Altman membagikan tangkapan layar email dari Juli 2018 yang mengonfirmasi bahwa ia telah membayar 45.000 dolar AS untuk memesan generasi berikutnya dari Tesla Roadster. Tangkapan layar lain menunjukkan bahwa ia kemudian meminta pengembalian dana sebesar 50.000 dolar AS, namun email tersebut dikembalikan karena alamat email yang bertanggung jawab atas pemesanan tampaknya sudah tidak aktif.

Setelah itu, Musk membalas melalui unggahan pada hari Sabtu: "Kamu telah mencuri sebuah organisasi nirlaba." Pernyataan ini secara langsung menyinggung perubahan struktur OpenAI baru-baru ini menjadi perusahaan profit. Langkah ini memicu keraguan dari banyak pihak, termasuk Musk, yang menilai perusahaan tersebut telah menyimpang dari misi awalnya.

Menanggapi tangkapan layar Altman tentang kegagalan email pengembalian dana Tesla, Musk membalas bahwa Altman "sengaja mengabaikan" fakta bahwa Tesla telah mengembalikan dana dalam waktu 24 jam, dan menyindir: "Itu sangat sesuai dengan sifatmu."

Musk dan Altman bersama Ilya Sutskever dan Greg Brockman mendirikan OpenAI pada tahun 2015, saat itu merupakan perusahaan riset AI nirlaba. Namun, hubungan keduanya memburuk seiring waktu, dan mereka saling menyerang di media sosial maupun dokumen hukum.

Musk keluar dari dewan direksi OpenAI pada tahun 2018 dan mendirikan perusahaan pesaing, xAI, pada tahun 2023, sementara Altman saat ini menjabat sebagai CEO OpenAI. Persaingan di antara keduanya semakin sengit.

Altman kemudian membalas di platform X pada hari Minggu: "Aku membantumu mengubah sesuatu yang kamu abaikan menjadi organisasi nirlaba terbesar di dunia. Kamu tahu sama seperti orang lain, untuk mencapai itu, harus menggunakan struktur seperti yang dimiliki OpenAI sekarang."

Ia juga menegaskan bahwa Musk pernah berharap Tesla mengakuisisi OpenAI dan menjalankannya untuk mendapatkan keuntungan, "Kamu sama sekali tidak menginginkan struktur nirlaba saat itu."

"Sekarang kamu punya perusahaan AI yang luar biasa, kami juga punya. Tidak bisakah kita semua melangkah maju?" kata Altman, merujuk pada perusahaan xAI yang didirikan Musk setelah berpisah dari OpenAI.

Pekan lalu, OpenAI mengumumkan secara resmi bertransformasi menjadi perusahaan profit. Berdasarkan struktur organisasi baru, lembaga nirlaba OpenAI Foundation akan memiliki kendali hukum atas perusahaan kepentingan publik bernama OpenAI Group, yang dapat menggalang dana secara bebas. OpenAI Foundation akan memegang 26% saham entitas profit, Microsoft memegang 27%, dan sisanya dimiliki bersama oleh investor serta karyawan.

Perusahaan menulis: "Lembaga nirlaba ini kini disebut OpenAI Foundation, memegang saham di divisi profit, saat ini bernilai sekitar 130 miliar dolar AS, menjadikannya salah satu lembaga amal dengan sumber daya terbesar. Ketika divisi profit OpenAI mencapai tonggak valuasi, restrukturisasi modal ini juga akan memberikan saham tambahan kepada Foundation."