Kerugian Buku Sebesar 1.3 Miliar Dolar! Taruhan Besar Tom Lee pada Ethereum Runtuh di Bawah Tekanan Pasar

Rasio kapitalisasi pasar terhadap nilai aset bersih Bitmine telah anjlok dari 5,6 pada bulan Juli menjadi 1,2, dan harga sahamnya turun 70% dari puncaknya.

Penulis: Sidhartha Shukla

Penerjemah: Chopper, Foresight News

Eksperimen treasury perusahaan Ethereum sedang runtuh secara real-time.

Cryptocurrency terbesar kedua di dunia ini pada hari Selasa turun di bawah 3.300 dolar AS, jatuh sejalan dengan bitcoin sebagai indikator pasar dan saham teknologi. Penurunan ini membuat harga Ethereum turun 30% dari puncaknya di bulan Agustus, kembali ke level sebelum perusahaan melakukan pembelian besar-besaran, semakin memperkuat tren bear market-nya.

Menurut data dari perusahaan riset 10x Research, pembalikan ini membuat pendukung perusahaan paling agresif Ethereum — Bitmine Immersion Technologies Inc. — menghadapi kerugian buku lebih dari 1,3 miliar dolar AS. Perusahaan publik ini didukung oleh miliarder Peter Thiel dan dipimpin oleh analis Wall Street Tom Lee, dengan strategi meniru model treasury bitcoin milik Michael Saylor, membeli 3,4 juta Ethereum dengan harga rata-rata 3.909 dolar AS. Kini, cadangan dana Bitmine telah sepenuhnya diinvestasikan dan menghadapi tekanan yang semakin besar.

10x menulis dalam laporannya: "Selama beberapa bulan, Bitmine telah mendominasi narasi pasar dan arus modal. Kini dananya telah sepenuhnya diinvestasikan, posisi mereka mengalami kerugian buku lebih dari 1,3 miliar dolar AS, dan tidak ada dana tambahan yang tersedia."

Laporan tersebut menunjukkan bahwa investor ritel yang membeli saham Bitmine dengan premi di atas nilai aset bersih (NAV) mengalami kerugian yang lebih besar, dan minat pasar untuk "menangkap pisau jatuh" sangat terbatas.

Lee belum segera menanggapi permintaan komentar, dan perwakilan Bitmine juga belum merespons secara langsung.

Taruhan Bitmine bukan sekadar transaksi neraca. Di balik aksi akumulasi perusahaan ini terdapat visi yang lebih besar: aset digital dapat beralih dari alat spekulasi menjadi infrastruktur keuangan perusahaan, sehingga memperkuat posisi Ethereum di sektor keuangan arus utama. Para pendukungnya percaya bahwa dengan memasukkan Ethereum ke dalam treasury perusahaan publik, perusahaan akan membantu membangun ekonomi terdesentralisasi yang baru. Dalam sistem ekonomi ini, kode menggantikan kontrak, dan token berfungsi sebagai aset.

Logika inilah yang mendorong reli musim panas lalu. Harga Ethereum sempat mendekati 5.000 dolar AS, dan hanya pada bulan Juli dan Agustus, ETF Ethereum menarik arus masuk dana lebih dari 9 miliar dolar AS. Namun sejak pasar kripto runtuh pada 10 Oktober, situasinya berbalik: menurut data yang dikompilasi oleh Coinglass dan Bloomberg, sejak saat itu ETF Ethereum mengalami arus keluar dana sebesar 850 juta dolar AS, dan open interest kontrak berjangka Ethereum berkurang 16 miliar dolar AS.

Lee pernah memprediksi bahwa Ethereum akan mencapai 16.000 dolar AS sebelum akhir tahun ini.

Penurunan premi nilai aset bersih (mNAV) Bitmine

Menurut data Artemis, rasio kapitalisasi pasar Bitmine terhadap nilai aset bersih telah anjlok dari 5,6 pada bulan Juli menjadi 1,2, dan harga sahamnya turun 70% dari puncaknya. Seperti perusahaan terkait bitcoin sebelumnya, harga saham Bitmine kini lebih mendekati nilai kepemilikan dasarnya, dan pasar sedang mengevaluasi kembali valuasi tinggi pada neraca aset kripto di masa lalu.

Pekan lalu, perusahaan treasury Ethereum publik lainnya, ETHZilla, menjual kepemilikan Ethereum senilai 40 juta dolar AS untuk melakukan buyback saham, agar rasio nilai aset bersih yang telah disesuaikan (mNAV) kembali ke tingkat normal. Dalam siaran pers saat itu, perusahaan menyatakan: "ETHZilla berencana menggunakan hasil penjualan Ethereum yang tersisa untuk buyback saham lebih lanjut, dan akan terus menjual Ethereum untuk buyback saham hingga diskon terhadap nilai aset bersih kembali normal."

Meski harga turun, fundamental jangka panjang Ethereum tampaknya tetap kuat: nilai on-chain yang diprosesnya masih melampaui semua jaringan smart contract pesaing, dan mekanisme staking membuat token ini memiliki karakteristik hasil dan deflasi. Namun, seiring dengan meningkatnya momentum pesaing seperti Solana, arus dana ETF yang berbalik, dan minat ritel yang menurun, narasi bahwa "perusahaan dapat menstabilkan harga kripto" perlahan-lahan kehilangan daya tariknya.